Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah bertekad untuk meningkatkan perdagangan produk pertanian ke negara-negara di kawasan Afrika yang merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia. Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Jumat, menyatakan selama ini Indonesia hanya mengandalkan pasar Eropa maupun Amerika sebagai tujuan ekspor komoditas pertanian nasional. "Padahal ada pasar di kawasan Timur Tengah yang sangat potensial bagi produk pertanian Indonesia," katanya sebelum bertolak untuk melakukan kunjungan ke Sudan, Tanzania dan Mesir selama 20-28 April 2007. Anton menyatakan rencana kunjungannya ke tiga negera di kawasan Afrika Utara itu akan dimanfaatkan untuk membuka pintu masuk ekspor ke wilayah Afrika. Menurut dia, telah terjadi permintaan terhadap komoditas pertanian Indonesia oleh ketiga negara tersebut, seperti alat dan mesin pertanian serta obat hewan dan vaksin. Sementara itu, katanya, di Mesir terdapat pabrik "refinery" atau mengolahan minyak sawit yang dikembangkan pengusaha dari Indonesia dan siap menampung kelapa sawit dari tanah air. Selain menawarkan produk pertanian Indonesia, Mentan juga akan melakukan penjajakan untuk mengimpor kulit dan bahan baku kulit dari Sudan guna memenuhi bahan baku industri sepatu di tanah air. Tidak hanya dalam perdagangan komoditas pertanian, tambahnya, Indonesia juga akan meningkatkan kerjasama teknis, kerjasama penyuluhan dan pelatihan serta promosi investasi. Menteri menyatakan, selain negara-negera di kawasan Afrika, pasar potensial bagi ekspor produk pertanian Indonesia yakni Kawasan Pasifik. Sudan memiliki potensi di bidang kapas, kacang tanah, gula, sapi, domba, kambing, onta, kuda dan ayam sementara Tanzania memiliki potensi dalam bidang cengkeh, kelapa, buah-buahan, lada, kapas, biri-biri, kambing dan ayam, sedangkan Mesir berpotensi di bidang kapas. Ekspor utama produk pertanian Indonesi ke Sudan diantaranya teh dan makanan kaleng sedangkan impor dari negara tersebut yakni kacang tanah dan kapas. Sementara ekspor utama produk pertanian ke Tanzania berupa pupuk sedangkan komoditas pertanian yang diimpor yakni kapas.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007