Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai penerapan tata kelola yang baik (good governance) harus dimulai dari pemimpin, sehingga bisa menjadi contoh bagi bawahannya.

"(Dalam good governance) Aturannya perlu semakin diperjelas dan enforcement (pemaksaan) pelaksanaannya melalui contoh-contoh pemimpin-pemimpin di setiap organisasi atau unit. Itu perlu dibuktikan dengan kepatuhan," ujar Sri Mulyani saat menjadi pembicara utama dalam gelaran Risk & Governance Summit (RGS) 2016 bertemakan Ethical Governance: The Soul of Sustainability di Jakarta, Senin.

Sri melanjutkan, seorang pemimpin akan diuji integritasnya dimana saat membuat keputusan yang berat dan sensitif ia tetap bisa menggambarkan nilai-nilai etik yang bisa menjadi contoh dan model bagi anak buahnya, serta meyakinkan mereka bahwa pemimpin benar-benar melaksanakan aturan yang berlaku.

"Itu biasanya menjadi salah satu resep atau unsur yang penting dalam memperkuat governance," katanya.

Menurut Sri Mulyani, tata kelola yang baik sudah diterapkan dengan baik di perusahaan-perusahaan terutama perusahaan yang sudah go public atau terbuka di mana banyak aturan yang mengikat.

Sementara itu, lanjutnya, untuk perusahaan yang tertutup, penerapan tata kelola perusahaan tergantung dari visi pemilik perusahaan dalam membangun tata kelola yang baik.

"Perusahaan yang baik yang bisa bertahan lama biasanya owners-nya (pemiliknya) memiliki visi untuk meletakkan fondasi tata kelola yang baik," ujar Sri Mulyani.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menekankan pentingnya menjaga nilai etik dalam penerapan tata kelola yang baik (good governance), terutama dalam perusahaan publik.

Muliaman menuturkan, menerapkan tata kelola yang baik (good governance) akan sangat ditentukan oleh kemampuan menjaga nilai etik, sebagai jiwa (roh) dari good governance.

"Membangun kualitas good governance tidak hanya cukup melalui tataran formal atau legal, struktural, dan administratif. Kita bersama harus kembali pada esensi dan jiwa (roh) substansi good governance, dengan menggunakan pendekatan principle based dalam penerapannya, dan hanya dengan itu maka tujuan penerapannya akan tercapai secara substansial," ujar Muliaman.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016