Kendari (ANTARA News) - Ketua DPP PAN, Sutrisno Bachir, mengemukakan bahwa rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) pada Mei 2007 harus mengarah pada peningkatan kinerja pemerintah, khususnya di bidang sektor riil agar ekonomi bangsa ini dapat bergerak. "Yang harus dipahami oleh berbagai elemen, serta masyarakat bahwa bangsa ini sedang menghadapi masalah kemiskinan dan bertambahnya pengangguran," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) itu di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu. Langkah Presiden Yudhoyono melakukan perombakan KIB, menurut dia, harus dapat mengurangi pengangguran yang secara otomatis kemiskinan akan berkurang. Rencana perombakan kabinet, dikatakannya, telah disampaikan Presiden Yudhoyono kepada DPP PAN pada September 2006, dan PAN menyarankan, agar hal itu dilakukan pada akhir 2006. Tetapi, PresidenYudhoyono saat itu memberikan jawaban bahwa "reshuffle" kabinet baru akan dilakukan pada pertengahan 2007, dan sekarang inilah waktu yang tepat untuk melakukannya, walau diumumkan secara resmi pada awal Mei 2007. DPP PAN, kata Sutrisno, mengharapkan sebelum Presiden menetapkan nama menteri yang diganti, maka sebaiknya Presiden Yudhoyono melakukan komunikasi dengan pimpinan partai, khususnya partai yang telah bermitra dengan pemerintahan saat ini. Dia menyarankan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), agar dalam melakukan "reshuffle" kabinet tidak dipengaruhi oleh desakan-desakan politik dari partai politik. "Saya juga menegaskan, agar 'reshuffle' tersebut tidak terjadi perbedaan antara kader partai politik dan non-partisan. Saya juga menegaskan kepada Presiden SBY jangan sampai berpendapat bahwa menteri yang baik itu adalah menteri yang berasal dari non-partisan atau yang tidak berpartai, itu adalah pendapat yang salah," katanya. Ia menilai, jangan ada pendapat bahwa kalau figur dari parpol, maka kinerjanya akan jelek dan kalau yang non-partai, maka kinerjanya akan bagus. "Menurut saya, figur menteri tidak diukur apakah berasal dari partai politik ataupun dari non-partai," ujarnya. Tetapi, ia menambahkan, figur calon menteri sangat tergantung dari kemampuan, profesionalisme dan kredibilitas, sehingga diharapkan perombakan kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Yudhoyono dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja pemerintah yang selama ini dinilai kurang optimal. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007