"Ini memang siklus tahunan. Saat ini tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Sumbawa sudah melakukan pemompaan air genangan dan evakuasi hewan ternak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Muhammad Rum di Mataram.
Ia menyebutkan, sejumlah desa yang terkena banjir tersebut di antaranya, Desa Bangkat Monteh, RT 9 Dasan Mekar Sari ketinggian air sekitar 50 cm. Desa Tepas Sepakat RT 5 Dasan Bage Aji ketinggian air sekitar 50 cm.
Selanjutnya, Desa Tepas RT 10, RT 11 Dusun Sario. RT 11 Dusun Genjar rata rata ketinggian air sampai 50 cm. Kemudian, Desa Beru RT 10 Dasan Dangar Permai ketinggian air sekitar 50 cm, Desa Seminar Salit RT 1 Dusun Seminar ketinggian air sekitar 60 cm.
Selain itu, banjir juga menimpa Desa Sapugara Bree, Dusun Sapugara meliputi RT 1, RT 06, RT 07, RT 18 air dengan ketinggian 65 cm. Rusun Bree RT 08, RT 09, RT, 10 RT 12 air dgn ketinggian 60 cm. Dusun Ponjok Rt 13, Rt 14 dengan ketingian air sekitar 50 cm. Dusun kejawat RT 15 dengan ketinggian air 45 cm.
Ia menjelaskan, meski terjadi banjir, kata Muhammad Rum, dilaporkan tidak terdapat korban jiwa. Seperti Kabupaten Sumbawa, KSB, Kota Mataram dan Lombok Barat yang mengakibatkan sebagian wilayah tersebut terdampak genangan dan banjir namun atas kesiagaan BPBD kabupaten/kota dan back up provinsi semua bisa diatasi.
"Pengiriman logistik pemasangan tanggul karung plastik dan pengeluaran air memakai pompa dilakukan dan berangsur angsur air sudah mulai surut," ucapnya.
Turun ke lapangan dan membangun Posko Tanggap Darurat di Kantor Desa Kalimango. Meski demikian warga yang terkena banjir lebih memilih tinggal di rumah keluarga, karena kondisi rumahnya tidak terlalu parah. Sementara Taruna Siaga Bencana (Tagana) standby di Dinas Sosial untuk menunggu perintah dan koordinasi dari BPBD.
"Sampai saat ini untuk korban jiwa dan korban lainnya akibat meluapnya sungai di Brang Rea masih nihil. Kemudian kondisi air sudah mulai surut. Saat ini BPBD Kabupaten Sumbawa sudah turun ke lapangan dan membangun posko tanggap darurat di Kantor Desa Kalimango," ujarnya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
