Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah siswa penyandang cacat mental atau tuna grahita di Jakarta Pusat (Jakpus) mengikuti pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hari pertama untuk materi Bahasa Indonesia, Selasa. Hal itu, antara lain berlangsung di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) C Dian Grahita, yang diikuti sebanyak 12 siswa, yang satu diantaranya merupakan siswa titipan dari SMPLB Makna Bhakti. Sebanyak dua ruangan kelas di sekolah tersebut digunakan dalam pelaksanaan UN. Dalam pelaksanaan ujian itu sendiri, siswa yang mengikuti UN tersebut dibantu oleh dua orang pengawas yang membacakan secara bergantian setiap soal. Soal yang diberikan kepada peserta ujian itu berbeda dengan siswa SMP biasa, dan materinya berupa pengetahuan gambar atau persamaan kata dan lawan kata. Bahkan, tidak sedikit siswa yang terpaksa harus dibantu oleh guru pengawasnya untuk menulis, karena lemahnya kemampuan mereka untuk mengerjakan jawaban dari soal UN. "Saya bisa mengerjakan setiap soal materi Bahasa Indonesia," kata salah seorang peserta ujian di SMPLB C Dian Grahita, Marissa Jonggala (16). Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPLB C Dian Grahita, Sr M Joanni, mengharapkan, agar standar nilai penentuan kelulusan siswa penyandang cacat untuk dibedakan dengan siswa normal. "Pasalnya kemampuan mereka tidak bisa disamakan dengan siswa normal lainnya, hingga standar nilainya juga harus dibedakan," katanya. Sementara itu, pelaksanaan UN di Jakpus diikuti oleh 13.294 siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan pelaksanaan ujian tersebut berlangsung sampai 26 April 2007. Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakpus, Istaryatiningtias, mengatakan, ke-13.294 siswa yang akan mengikuti UN tersebut, berasal dari 8.444 siswa sekolah negeri dan swasta sebanyak 4.850 siswa. "Sebanyak 132 SMP dan empat SMP terbuka akan mengikuti pelaksanaan UN," katanya seraya menyebutkan materi yang akan diujian dalam UN itu, yakni, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007