Adis Ababa, 24/4 (ANTARA News) - Para gerilyawan menyerang ladang minyak yang dikelola perusahaAN China di Etiopia, Selasa, SEHINGGA menewaskan 74 orang, termasuk sembilan warga Cina, kata jurubicara pemerintah. " Serangan itu pembantaian. Itu perbuatan teroris, yang diperintahkan kelompok teroris, termasuk ONLF," kata jurubicara perdana menteri, Berekat Simon, merujuk pada kelompok pemberontak Kubu Pembebasan Bangsa Ogaden (ONLF). Kedutaanbesar Cina di Adisababa menegaskan serangan itu kepada kantor berita Prancis AFP, tapi tidak merinci. "Kami mencoba mendapat lebih banyak keterangan tentang itu," kata jurubicara. Media negara China mengatakan tujuh karyawan China diculik kelompok bersenjata dalam serangan tersebut. Kantor berita resmi Xinhua menyatakan sekitar 200 orang bersenjata melancarkan serangan atas ladang minyak di negara bagian Somali, tempat Biro Eksplorasi Minyak Zhongyuan China menggali minyak. Lebih dari 100 tentara, yang melindungi ladang itu, menangkal penyerang mereka dalam pertempuran sengit 50 menit, kata laporan, mengutip keteranga Xu Shuang, manajer perusahaan China tersebut. Dalam wawancara dengan Xinhua, pejabat pers Etiopia mengatakan Perdana Menteri Etiopia, Meles Zenawi memerintahkan kementerian pertahanan negara segera mengirim balabantuan ke daerah tersebut. Ladang minyak itu terletak di Abole, kota kecil sekitar 120 kilometer dari ibukota negara bagian Somali, Jijiga, kata Xinhua. ONLF adalah kelompok pemberontak, yang memperjuangkan kemerdekaan suku Somali, yang tinggal di daerah Ogaden, Etiopia. Pada April tahun lalu, kelompok itu memperingatkan bahwa perusahaan minyak antarbangsa, yang mengolah minyak dan gas alam di daerah itu untuk keuntungan pemerintah Etiopia atau perusahaan asing mana pun, tidak akan ditenggang. Sementara itu, kantor berita Inggria Reuters mengabarkan bahwa kelompok bersenjata hari Selasa membunuh 65 Etiopia dan sembilan orang Cina dalam serangan di ladang minyak kelolaan perusahaan Cina dan pemerintah Etiopia menuding pelakunya ialah pemberontak dukungan musuh kawasannya, Eritrea. Berekat, penasehat khusus Perdana Menteri Etiopia Meles Zenawi, menuduh ONLF, yang disebutnya berperang atas nama Asmara. "Penyamun itu memasuki perkemahan sekitar pukul lima subuh (11.WIB) dan menembak mati ke-74 orang itu saat mereka tidur," katanya kepada Reuters. Tujuh karyawan lain China dan sejumlah warga Etiopia diculik kelompok bersenjata dari tempat tersebut dekat Jijiga, 630 kilometer timur ibukota Etiopia, Adisababa, kata Berekat. "Pemerintah melancarkan pengejaran," katanya. Dalam pernyataannya, ONLF mengatakan menyerang tentara Etiopia penjaga ladang minyak di daerah Ogaden utara. "Sarana minyak itu sudah binasa," katanya. "ONLF dalam sejumlah kesempatan menyebutkan tidak akan membolehkan sumber tambang rakyat kami dimanfaatkan penguasa ini atau perusahaan apa pun," katanya. Kelompok itu tidak merinci serangan dinihari tersebut. Pemerintah Etiopia sejak lama menuding ONLF -- suku Somali, yang memperjuangkan kemerdekaan dari Adis Ababa -- sebagai penyerang tentara pemerintah di daerah kering dan luas Ogaden itu. Berekat juga menghubungkan serangan Selasa itu dengan penyergapan atas lima orang Eropa dan delapan orang Etiopia di Etiopia timurlaut bulan lalu. "Kami percaya, pembunuhan itu memunyai pola sama dengan penculikan baru-baru ini oleh kelompok bersenjata Eritrea, yang menakut-nakuti pemodal dan perusahaan asing hingga tidak datang di Etiopia," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007