Bandung (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Jawa Barat menyatakan hingga Desember 2016 membidik sekitar 160.000 peserta informal baru menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita mulai mengakusisi, membidik yang (peserta) informal. Insya Allah tahun 2016 ini, Jawa Barat sudah mencapai 160.000-an peserta yang informal," kata kata Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Provinsi Jawa Barat, Diddi Siswadi, di Bandung,  akhir pekan ini.

Menurut dia, angkatan kerja di Jawa Barat mencapai 19 juta dengan rincian sembilan juta ialah sembilan juta pekerja penerima upah (formal) dan 10 juta pekerja bukan penerima upah (informal).

"Dan dari sembila juta pekerja formal itu, yang sudah terdaftar atau diakusisi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, baru enam juta orang," kata dia.

Menurut dia, potensi peserta BPJS Kesehatan di Jawa Barat sangat tinggi yakni mencapai 10 juta orang yang tersebar di sektor pertanian (petani), nelayan, tukang ojeng dan lain-lain.

Berbagai upaya, kata Diddi, dilakukan oleh pihaknya untuk menggenjot pertumbuhan kepesertaan pekerja informal di Provinsi Jawa Barat.

"Pertama kita harus meningkatkan kerja sama dengan pihak atau unit atau asosiasi karena pekerja informal ini agak sulit kalau dijangkau per individu," kata dia.

Ia mengatakan langkah kedua untuk menggenjot pertumbuhan kepesertaan pekerja informal di Provinsi Jawa Barat ialah meningkatkan sosialisasi.

"Sosialisasi dan komunikasi ini sangat penting karena pemahaman masyarakat itu tidak mudah, kami berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat lewat berbagai media," kata dia.

Langkah selanjutnya, lanjut Diddi, untuk pertumbuhan kepesertaan pekerja informal di Provinsi Jawa Barat ialah meminta dukungan dan menjalani komunikasi baik dengan pemerintah.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2016