Surabaya (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan bahwa dirinya belum mengetahui dua direktur maskapai Citilink Indonesia mengundurkan diri terkait kasus pilot maskapai itu yang diketahui mabuk saat akan mengudara.

"Wah! Saya belum tahu," katanya kepada pers di Surabaya, Jumat. (Baca juga: Dirut dan direktur Citilink mundur setelah kasus pilot mabuk)

Hal tersebut disampaikan saat dirinya meninjau Terminal Bus Kelas A Purabaya di Surabaya, Jawa Timur, terkait persiapan menghadapi liburan Tahun Baru 2017.

Budi, yang diminta terus tanggapannya terkait kasus di Citilink, hanya tersenyum menanggapi pertanyaan pers. Ia hanya berkomentar belum tahu. (Baca juga: Citilink pecat pilot yang diduga mabuk saat bertugas)

Dua direktur maskapai Citilink Indonesia, yakni Direktur Utama Albert Burhan dan Direktur Produksi Hadinoto Sudigno, mengundurkan diri dari jabatannya setelah seorang pilot Citilink diketahui mabuk saat bertugas untuk menerbangkan pesawat bernomor penerbangan QG 800 rute Surabaya-Jakarta pada Rabu (28/12/2016).

"Dampak yang telah diberikan dari masalah ini kepada Citilink, secara personal, saya dan Pak Hadinoto Direktur Produksi merasa bertanggung jawab atas hal ini, sehingga kami mengajukan permohonan untuk mengudurkan diri dari Citilink," kata Albert dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Albert mengatakan sudah menyampaikan pengunduran dirinya secara lisan, dan surat resmi akan segera diserahkan.

Dengan sikapnya tersebut, Albert yang pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Citilink itu berharap maskapai penerbangan berbiaya murah di bawah naungan Garuda Indonesia itu bisa lebih baik ke masa depannya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Citilink Benny Siga Butarbutar mengatakan permohonan tersebut akan disampaikan kepada pemegang saham.

"Permohonan pengunduran itu akan disampaikan ke pemegang saham," ujarnya.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016