Jakarta (ANTARA News) - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia, Dino Pati Djalal, mengatakan, kajian politik internasional di Indonesia dinilai masih kurang memperhatikan wilayah Asia Selatan.

"Sering kali perhatian kita lebih banyak ke Asia Timur atau regional lain, padahal di Asia Selatan juga ada perkembangan yang sangat signifikan," ujar dia, dalam agenda diskusi politik internasional di Jakarta, Jumat.

Dia mencontohkan, India sebagai salah satu negara besar di kawasan tersebut telah mengalami kemajuan di berbagai bidang seperti ekonomi dan keamanan.

"Ekonomi India sudah maju sangat pesat dengan perusahaan di negara-negara asing, untuk urusan keamanan juga sekarang sudah punya Kapal Induk," tutur diplomat karir Indonesia itu.

Selain itu, keberadaan Samudera India juga memiliki peran penting bagi keamanan Indonesia, sehingga sudah seharusnya pakar politik internasional di Tanah Air tidak lagi menyepelekan kawasan tersebut.

"Indonesia jadi ketua IORA (Indian Ocean Rim Association), Samudera India rawan konflik dengan negara sekitar. Jadi kita punya andil di sana untuk menjaga keamanannya," katanya.

Dia mengatakan, Indonesia juga harus memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara di Asia Selatan.

Selain konflik dengan negara sesama satu kawasan, Asia Selatan juga mengalami mengalami konflik dengan negara di kawasan lainnya, sehingga meningkatkan potensi instabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Misalnya konflik perbatasan antara Pakistan dan India di Kashmir, konflik perbatasan antara India dan China, ancaman militan Taliban di Pakistan, hingga masalah keamanan di Samudera India.

Oleh karenanya, dia berpendapat Indonesia memiliki peran penting sebagai mitra di negara-negara kawasan Asia Selatan serta Afrika dan Timur Tengah, untuk bisa menjaga hubungan baik yang tidak menjurus pada bentuk ketegangan baru.

Pewarta: Roy Bachtiar
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2017