Bangkok (ANTARA News) - Angkatan Darat Thailand meminta pemerintahnya mengirim 10.000 tentara lagi ke wilayah selatan untuk memperkuat 30.000 serdadu dan pasukan para militer yang sudah berada di daerah itu, kata seorang juru bicara militer, Kamis. Tapi, Perdana Menteri (PM) Surayud Chulanont mengatakan, dirinya akan membutuhkan waktu sebelum badan-badan keamanan membuat satu keputusan mengenai penambahan pasukan ke satu daerah di mana lebih dari 2.100 orang tewas dalam tiga tahun aksi kekerasan separatis. "Kita memiliki pasukan yang cukup untuk memerangi aksi kekerasan di hutan itu, tapi kita tidak memiliki pasukan yang cukup untuk menjamin keamanan 1,7 juta orang yang tidak bersalah," kata juru bicara militer Thailand, Kolonel Acra Tiproch, tentang tiga provinsi paling selatan yang dilanda aksi kekerasan itu. "Untuk menjamin keamanan yang lebih baik bagi rakyat itu, kita memerlukan pasukan tambahan paling tidak sepertiga dari sekitar 30.000 tentara Kementerian Pertahanan yang kita miliki sekarang di wilayah itu," katanya. Acra mengatakan, diperlukana waktu paling tidak enam bulan untuk mempersiapkan pasukan baru untuk dikirim ke daerah itu, di mana tidak ada pemberontak yang mengaku bertanggungjawab melancarkan serangan tiap hari itu. Surayud pada Rabu mengatakan, telah diberitahu Panglima Militer Thailand, Jenderal Sonthi Boonyaratglin, bahwa pasukan tambahan diperlukan, tapi tidak menyebut tentang jumlahnya. "Kita perlu berunding dengan Dewan Keamanan Nasional untuk memastikan berapa banyak lagi pasukan yang akan kita kirim," kata Surayud kepada wartawan, Kamis, layaknya dikutip Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007