Banda Aceh (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,9 pada Skala Richter (SR) yang menguncang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Jum`at (26/4) sekitar pukul 15.02 WIB mengakibatkan gedung Bank Republik Indonesia (BRI) berlantai enam di Jalan Cut Mutia, Banda Aceh, mengalami retak-retak. "Kami di lantai empat dan lima sempat panik saat gempa terjadi sebab plafon yang terbuat dari semen gibsun jatuh berhambuaran di lantai," kata salah seorang karyawan BRI Wilayah NAD di Banda Aceh, Jumat, Pantauan ANTARA News, kerusakan terparah terjadi di lantai empat dan lima, dibeberapa dinding dan plafon gedung yang diresmikan sekitar dua bulan itu terlihat retak dan copot sehingga mengkhawatirkan karyawan bank tersebut. Selain itu, sebagian kaca yang juga berfungsi sebagai dinding gedung termewah di kota berpenduduk sekitar 270 ribu jiwa tersebut juga mengalami retak dan pecah, akibat guncangan gempa yang dirasakan cukup kuat dalam beberapa bulan terakhir pasca tsunami, 26 Desember 2004 di NAD itu. Akibat gempa yang berpusat sekitar 73 km arah barat daya kota Banda Aceh, aktivitas pelayanan nasabah di BRI tersebut sempat terhenti beberapa saat, karena seluruh karyawannya berhamburan ke luar gedung itu. Selain BRI, sejumlah bangunan sekolah dan perumahan warga juga dilaporkan mengalami retak-retak. Sementara pengguna jalan raya menghentikan laju kenderaannya beberapa saat. (*)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007