Jakarta (ANTARA News) - Prof. Soedyartomo Soentono, M.Sc.Ph.D, mantan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), meninggal dunia akibat serangan jantung ketika sedang berdinas di Bali, Jumat, sekira pukul 14.00 WIB. "Sampai saat ini saya masih mengurus jenazah beliau untuk dibawa kembali ke Jakarta," kata Kepala BATAN, Dr Hudi Hastowo, yang menggantikan Soedyartomo pada 26 Maret lalu, melalui ponselnya kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat malam. Pria yang biasa dipanggil "Pak Tommy" itu meninggalkan seorang istri, Tri Mumi, dan seorang putri Asih Wahyu Respati A. Menurut Hudi Hastowo, pakar teknologi nuklir kaliber internasional itu terlalu lelah, karena sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Pak Tommy sedang menghadiri International Conference yang diselenggarakan "Women in Nuclear (WIN) Global" di Bali sejak 25 April. Sebelumnya, pria kelahiran Jepara, 16 Desember 1946 itu sempat diundang menjadi pembicara di Aomori, Jepang pada 9-13 April, dan menjadi pembicara pada seminar Deplu di UI tentang nuklir Iran dari aspek teknologi pada 16 April. Sebagai anggota SAGNE-standing advisory group on Nuclear Energy -Dirjen IAEA, ia juga harus hadir di Wina, Austria, pada 17 April, sedangkan pada 23 April, ia menjadi pembicara di seminar Deplu tentang nuklir Iran di Makassar. Selain masih menjabat sebagai Peneliti di BATAN, Lulusan Pasca-Sarjana Nuclear Material-University of Salvord England, Inggris, itu juga sibuk membantu Badan Tenaga Energi Atom Internasional (IAEA). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007