Sidoarjo (ANTARA News) - "Pond" (kolam penampungan) lumpur yang ada di Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo tampak tidak mampu lagi menampung luapan lumpur yang mengalir dari pusat semburan di titik 47 yang jebol, dua hari lalu. Pantauan ANTARA News, Sabtu menyebutkan, permukaan lumpur di pond Jatirejo kian meningkat dibandingkan sehari sebelumnya. Bahkan kini luberan lumpur tampak sejajar dengan tinggi tanggul. Untuk mengantisipasi melubernya lumpur tanggul yang membentengi pond Jatirejo di sebelah utara berbatasan langsung dengan akses utama tanggul cincin, dipertinggi setengah meter. Selain itu, dipasang dua buah pipa ukuran delapan inci untuk mengalirkan lumpur dari pond Jatirejo menuju ke pond Siring yang ada di sebelah utara. Pipa tersebut, dipasang dekat tanggul cincin. Koen Cahyo, satu diantara pengawas proyek pemeliharaan tanggul mengaku pemasangan pipa tersebut sebenarnya tidak efektif. Namun, cara itu merupakan satu-satunya yang bisa dilakukan, agar pond Jatirejo tidak meluber ke tempat lain. "Jika terjadi `over topping`, lumpur dari pond Jatirejo bisa mengancam rel kereta api dan Jalan Raya Porong, mengalir lewat belakang Koramil Porong. Saat ini, kami sedang mengupayakan menyeimbangkan volume lumpur yang ada di pond Jatirejo dan pond Siring," paparnya. Akibat "over topping" pond Jatirejo, akses utama menuju tanggul cincin dari Desa Siring rusak parah. Sejak Jumat (27/4) malam, truk sirtu yang biasa lewat akses tersebut tidak lagi bisa melewatinya. Sementara itu, tanggul cincin di titik 47 hingga kini masih belum diperbaiki, karena pasokan sirtu terhadap akses jalan yang rusak. Aliran lumpur saat ini ditahan semaksimal mungkin menggunakan ponton ekskavator, namun lumpur masih terus mengalir deras ke pond Jatirejo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007