Peshawar (ANTARA News) - Seorang pembom bunuh diri menewaskan sedikit-dikitnya 26 orang dan melukai sejumlah orang yang lain, termasuk Mendagri Pakistan, Aftab Ahmed Khan Sherpao. Ledakan itu terjadi ketika masyarakat berkumpul di sekitar Sherpao pada akhir satu pertemuan umum di Charsadda, sebuah kota 20 Km di timurlaut Peshawar, ibukota Provinsi North West Frontier. "Itu adalah pembunuhan yang ditargetkan, dan saya adalah sasarannya. Itu merupakan serangan bunuh diri. Saya menderita luka ringan," kata Sherpao pada Televisi Pakistan. "Itu bukan ledakan besar, tapi dampaknya besar sekali. Penyerang tampaknya berjalan di belakang kami," katanya. Salah satu pembantu Sherpao dan beberapa orang dari kelompok keamanannya tewas, dan polisi mengatakan mereka telah menemukan kepala dan batang tubuh pembom. "Kami telah menemukan kepala pembom yang terputus, dan itu dapat dikenali. Ia tampaknya berusia antara 30 hingga 35 tahun," kata Asif Iqbal Daudzai, menteri informasi pemerintah provinsi tersebut. Para dokter di Charsadda dan Peshawar mengatakan sejumlah orang telah terluka, dan beberapa dari mereka dalam keadaan kritis. Ratusan keluarga yang cemas dan bersedih memenuhi rumah sakit. "Duapuluh enam mayat telah dihitung, tapi korban itu mungkin akan bertambah," kata seorang pejabat senior keamanan. Peshawar dan daerah yang berdekatan telah diganggu oleh serangan bom menyusul keputusan Presiden Pervez Musharraf 2001 untuk bergabung dengan perang pimpinan AS terhadap terorisme, dengan hujan serangan bunuh diri awal tahun ini, termasuk satu di ibukota Islamabad. Di Washington, juru bicara Gedung Putih, Tony Fratto, mengatakan bahwa serangan itu menunjukkan teroris sudah keluar dari sana. "Seperti kami lihat dari kegiatan ini bukan hanya di Pakistan, tapi juga dari penggulungan di Arab Saudi. Hal itu menentukan musuh keluar dari tempat mana mereka ingin menimbulkan kehancuran dan ketentuan kami perlu melampaui ketentuan mereka," ujarnya. Presiden Musharraf mendengar serangan terakhir itu ketika da

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007