Jepara (ANTARA News) - Aktivitas kapal motor penumpang yang melayani penyeberangan dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menuju Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa dan sebaliknya ditunda sementara karena terkendala gelombang laut tinggi, kata Syahbandar Jepara Suripto.

"Penghentian aktivitas pelayaran dimulai sejak Kamis (26/1) karena ketinggian gelombang di laut tidak aman untuk aktivitas di laut," ujarnya di Jepara, Jumat.

Sebetulnya, kata dia, berdasarkan hasil prakiraan cuaca, masih dimungkinkan untuk berlayar.

Akan tetapi, lanjut dia, adanya peringatan cuaca buruk dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan kondisi riil gelombang di laut yang tinggi, maka pada Kamis (26/1) dinyatakan kondisi cuaca dan gelombang laut tidak aman untuk pelayaran.

"Terutama, untuk kapal penumpang dan kapal-kapal lain dengan lambung timbul (freeboard) kurang dari 2 meter," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III sejak Kamis (26/1) pukul 10.00 WIB tidak menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB) untuk kapal penumpang dan kapal-kapal lain dengan lambung timbul kurang dari 2 meteran.

Penundaan penerbitan SPB tersebut, kata dia, dilakukan sampai kondisi cuaca dan gelombang laut dinyatakan aman untuk pelayaran.

"Kami mengimbau untuk tidak melakukan pelayaran tanpa surat persetujuan berlayar dari syahbandar," ujarnya.

Karena kapal penumpang saja dilarang, imbuh Suripto, nelayan tentu juga dilarang karena lambung timbulnya perahu nelayan lebih rendah dari kapal penumpang.

Sementara prakiraan cuaca dari BMKG Semarang, disebutkan bahwa ketinggian gelombang laut untuk Perairan Karimunjawa berkisar 0,5-1,75 meter, sedangkan kecepatan angin barat antara 15-25 knot.

Sementara untuk laut jawa bagian tengah ketinggian gelombangnya 0,25-1,5 meter dengan kecepatan angin 10-20 knot dan perairan utara Jateng ketinggian gelombangnya bisa mencapai 1,75 meter dengan kecepatan angin 15-25 knot.

Pengelola Kapal Express Bahari tujuan Jepara-Karimunjawa juga menginformasikan kepada pelanggan pada Jumat (27/1) bahwa kapal tidak bisa diberangkatkan karena gelombang tinggi.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017