Semarang (ANTARA News) - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang di Jawa Tengah terus meningkatkan berbagai fasilitas untuk kenyamanan para penumpang sekaligus menguatkan status menuju pelabuhan "go international".

"Berbagai fasilitas yang disediakan mulai dari gratis jaringan internet, ruangan ber-AC, kamar mandi, dan toilet yang bersih, mushala yang memadai, area merokok, tempat bermain anak-anak, ruang khusus ibu menyusui, live music, hingga x-ray yang bersertifikat," kata Penanggung Jawab Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Ali Makhis di Semarang, Rabu.

Dia mengatakan fasilitas pelabuhan ini juga dilengkapi ornamen yang disesuaikan dengan perayaan seperti saat Imlek dan Valentine.

Saat ini, katanya, Pelabuhan Tanjung Emas telah dilengkapi dua terminal keberangkatan yaitu terminal domestik yang terdiri dua lantai dan tiap lantainya terdapat dua gerbang keberangkatan, serta terminal VIP yang digunakan khusus untuk wisatawan asing dan memiliki satu gerbang keberangkatan.

Untuk mempermudah calon penumpang mengakses terminal penumpang di dalam pelabuhan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang untuk menambah armada bus Trans Semarang.

"Mengenai rencana ini hingga sekarang belum terealisasi, mungkin mereka belum siap," katanya.

Rute untuk bus Trans Semarang tersebut nantinya dari terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas sampai ke Terminal Terboyo maupun sebaliknya.

Dengan penambahan fasilitas-fasilitas tersebut, dia berharap jumlah penumpang yang melalui Pelabuhan Tanjung Emas semakin banyak.

Untuk diketahui, pada saat ini jumlah penumpang yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas berjumlah sekitar 200 orang/kapal. Dia mengatakan peningkatan jumlah penumpang biasanya terjadi pada saat Lebaran.

"Tahun Baru dan Imlek kemarin tidak mengalami peningkatan yang signifikan, jumlah penumpang tetap normal," katanya.

Kebanyakan para penumpang yang melalui Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pekerja yang selalu membawa peralatan bekerjanya ke daerah lain. Dia mengatakan para penumpang lebih memilih naik kapal karena prosedur membawa barang lebih mudah daripada jika menggunakan pesawat terbang.

Meski demikian, untuk aturan terhadap senjata tajam tetap diberlakukan secara tegas.

"Kalau aturan di pelabuhan seperti biasa. Semua penumpang tidak boleh membawa senjata tajam ke dalam kapal, nanti akan disita oleh pihak keamanan dan akan dikembalikan setelah mereka sampai di tempat tujuan, tetapi untuk penumpang yang membawa pistol akan langsung ditangkap," katanya.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017