Kudus (ANTARA News) - Puluhan rumah warga di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tergenang banjir menyusul curah hujan yang tinggi belakangan ini.

Berdasarkan pantauan, Senin (6/2), rumah warga yang tergenang banjir tersebar di tiga dukuh di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, di antaranya Dukuh Tanggulangin, Gendok dan Barisan, dengan ketinggian air bervariasi.

Akibat banjir tersebut, beberapa warga yang rumahnya kemasukan air masih tetap menempati rumahnya, sementara barang-barang berharga mereka selamatkan ke tempat yang aman.

"Beberapa barang elektronik sudah kami selamatkan di tempat yang aman dan almari pakaian hanya bisa dinaikkan dengan mengganjalnya menggunakan tempat bekas botol minuman," kata salah seorang warga yang rumahnya kebanjiran Musyafa di Kudus, Senin.

Sebetulnya, kata dia, banjir terjadi sejak sepekan, sedangkan mulai masuk rumah sejak beberapa hari terakhir.

Padahal, lanjut dia, lantai rumahnya sudah tiga kali ditinggikan atau lebih tinggi 1 meteran dibanding awalnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, masih saja tergenang banjir hingga ke dalam rumah.

Hal serupa juga dialami Munifah mengakui, lantai rumahnya juga ditinggakan hingga tiga kali, namun masih saja tergenang banjir.

Untuk lantai di dalam rumah, kata dia, sempat tergenang banjir pada pekan kemarin, sedangkan saat ini untuk lantai teras yang belum ditinggikan tergenang dengan ketinggian air selutut orang dewasa.

Mundarsih, warga lainnya juga mengalami nasib serupa, air menggenangi rumahnya hingga bagian ruang tamu dan teras, karena belum sempat ditinggikan.

Genangan banjir, lanjut dia, biasa terjadi ketika curah hujan tinggi, sedangkan debit air di Sungai Wulan juga tinggi, sehingga air yang menggenang di kawasan penduduk di Desa Jati Wetan tidak bisa dibuang ke Sungai Wulan menggunakan mesin pompa penyedot air.

"Kami hanya bisa menunggu debit air di Sungai Wulan surut, sehingga air di pemukiman penduduk bisa disedot untuk dibuang ke sungai," ujarnya.

Kepala Desa Jati Wetan Suyitno membenarkan terjadinya bencana banjir itu, menyusul curah hujan yang tinggi, sedangkan air di pemukiman tidak bisa masuk ke Sungai Wulan yang debitnya sudah tinggi.

Ia mencatat ada sekitar 100-an rumah penduduk yang tergenang banjir.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017