Yogyakarta (ANTARA News) - Gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 27 Mei 2006 menghambat pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha dalam rangka Sensus Ekonomi 2006. "Gempa bumi yang menggoncang DIY mengakibatkan dokumen hasil pencacahan ada yang rusak, bahkan tidak ditemukan dan kegiatan pencacahan terhenti beberapa hari," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Lukito Praptoprijoko, Selasa. Menurut dia, sampai hari terakhir pencacahan yang dijadwalkan, yaitu akhir Juni 2006, hasil sementara olah cepat tercatat sebanyak 368,1 ribu perusahaan/usaha yang ada di Provinsi DIY. Setelah dilakukan pengolahan rinci, validasi, pencocokan, dan penelitian terhadap perusahaan/usaha pascagempa serta dilakukan penelusuran dan penyisiran kembali, angka itu berubah menjadi 403,35 ribu perusahaan/usaha di DIY. Ia menambahkan, pencocokan dan penelitian yang dilakukan pada Oktober 2006 bertujuan memverifikasi dan meng-`update` perusahaan/usaha yang telah ada dan telah didata, tutup, atau pindah. "Sebenarnya cakupan target Sensus Ekonomi 2006 tidak hanya menyajikan populasi perusahaan/usaha, tetapi juga database, direktori perusahaan/usaha menurut kategori, skala usaha, dan wilayah," katanya. Menurut dia, sebaran perusahaan/usaha antarkabupaten/kota relatif bervariasi. "Sekitar 27,41 persen dari seluruh perusahaan/usaha di DIY yang berjumlah 403,35 ribu berlokasi di Kabupaten Sleman," katanya. Jumlah perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Bantul 24,87 persen, Kabupaten Gunungkidul 18,68 persen, Kota Yogyakarta 16,51 persen, dan 12,53 persen di Kabupaten Kulonprogo. Meski Kota Yogyakarta hanya ada 16,51 persen dari seluruh perusahaan/usaha di DIY, namun wilayah yang hanya 1,02 persen dari luas wilayah DIY itu menjadikan kepadatan perusahaan/usaha di Kota Yogyakarta mencapai 2.049,54 per kilometer persegi. "Kepadatan perusahaan/usaha di Kota Yogyakarta jauh di atas urutan kedua, Kabupaten Bantul, yaitu sebesar 197,92 per kilometer persegi," katanya. Kepadatan terkecil berada di Kabupaten Gunungkidul, yaitu 50,72 perusahaan/usaha per kilometer persegi. Ia mengatakan, Sensus Ekonomi 2006 merupakan kegiatan berskala besar sehingga pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Pada 2007 akan dilaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi 2006 lanjutan berupa pencacahan terhadap usaha mikro, kecil, menengah, dan besar. "Pencacahan lanjutan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci mengenai struktur ketenagakerjaan, permodalan, biaya, produksi, prospek usaha, dan aspek lainnya," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007