Nusa Dua (ANTARA News) - Sikap para anggota parlemen sedunia terbelah tiga, setelah delegasi Inggris dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya atas usulan resolusi mengenai penarikan serentak pasukan multinasional dari Irak. Penolakan itu dipertegas Ketua Delegasi Parlemen Inggris, Ann Clwyd, di Nusa Dua, Bali, Selasa, setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua DPR RI, Agung Laksono, di sela-sela mengikuti rangkaian Sidang ke-116 Inter-Parliamentary Union (IPU, Uni Parlemen Sedunia) di Bali International Convention Centre (BICC). Sebelumnya, Delegasi Parlemen Rusia mendukung sikap Indonesia yang mendesak IPU mengeluarkan resolusi keras kepada pasukan multinasional, agar segera angkat kaki segera dari Irak. Ketua Delegasi Parlemen Rusia, Vasily N Likhachev mengemukakan itu secara langsung kepada mitranya dari Indonesia, Agung Laksono, saat bertemu di ruang Bali, BICC. Berbeda dengan kedua sikap berseberangan di atas, Delegasi Parlemen Mesir, melalui Ketua DPR-nya, Ahmed Fathi Srour, mengemukakan sikap, setuju adanya penarikan mundur, tetapi tidak boleh serentak, mesti dilakukan secara bertahap. Sikap abu-abu Mesir itu diambil, dengan alasan, jika dilakukan penarikan serentak, bisa menciptakan chaos di Irak, termasuk kemungkinan adanya penyusupan para teroris ke sana. Tergantung Irak Sementara itu, secara resmi Delegasi Parlemen Inggris pada sidang hari ketiga IPU di Nusa Dua, Bali telah dengan tegas menolak usulan resolusi tersebut. Politisi perempuan yang menjadi pimpinan delegasi Inggris, Ann Clwyd, ini menambahkan, keberadaan tentaranya di Irak bukanlah kemauan negaranya, melainkan atas permintaan pemerintah Irak serta sesuai dengan resolusi PBB. "Jika pemerintah Irak meminta kami keluar, kami akan lakukan itu. Tetapi nyatanya, sampai sekarang belum ada permintaan itu," kata Ann Clwyd. Atas jawaban tersebut, Agung Laksono mengaku dapat menghormatinya. Pertemuan Tertutup Dalam pembicaraan tertutup itu, juga dibahas masa depan kerjasama parlemen kedua negara. Agung Laksono mengatakan pula, sebagian besar peserta Sidang ke-116 IPU telah menyatakan dukungannya terhadap banyak usulan Indonesia , termasuk resolusi global warning. Namun, dia sengaja tidak membicarakannya dengan delegasi Inggris, untuk menghormati mereka. Dengan delegasi Irak, tambahnya, pihaknya sedang merancang sebuah pertemuan. Bila resolusi itu berhasil ditindaklanjuti, dia berharap akan berguna sebagai referensi pengambilan kebijakan lembaga internasional seperti PBB.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007