Jakarta (ANTARA News) - Nurul Hakim (35), pengusaha warteg asal Tegal, Jawa Tengah, menghadirkan Warung Tegal bertuliskan "Warteg Djarot" dengan menggratiskan dagangannya yang bertempat di Jalan Bakti, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.

Pria yang sudah ber-KTP DKI Jakarta ini melakukan hal tersebut sebagai wujud rasa syukur terhadap kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat terkait penanganan banjir di wilayahnya.

"Ini inisiatif saya untuk dukung Ahok (sapaan Basuki)-Djarot karena kerjanya nyata. Contohnya, warteg saya kan di Jalan Bakti, tanggul, dekat Pasar Ikan, Jakarta Utara. Tiap tahun banjir. Kalau sudah banjir, sampai sedengkul, surutnya juga paling lama," kata Nurul kepada pers.

Dia menceritakan, ketika masa kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, wartegnya sudah tidak banjir lagi. Saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar normalisasi sejumlah sungai, termasuk penertiban permukiman bantaran kali di kawasan Pasar Ikan.

"Karena posisi warteg saya ini depannya kali Pasar Ikan itu loh. Sekarang sudah enggak banjir lagi, aman. Dagang pun tenang, enggak takut banjir lagi kalau hujan gede," kata Nurul.

Semua makanan di warteg Nurul mulai digratiskan pada pukul 12.00 WIB, saat jam istirahat makan siang.

Nurul tidak menginformasikan melalui tulisan atau tanda lainnya bahwa dagangannya digratiskan. Dia hanya memberi tahu kepada pelanggannya, semua pesanan mereka hari ini tidak akan dipungut biaya.

"Cepat sekali berapa jam sudah habis. Ini tinggal sisa-sisanya saja," ujar Nurul.

Dia berharap, Ahok dan Djarot memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Nurul menginginkan mereka melanjutkan pembangunan di Jakarta, supaya warga yang lain dapat merasakan manfaat positif dari tiap kebijakan yang dikeluarkan.

Pilkada DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat; nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017