Kairo (ANTARA News) - Sebanyak 49 negara telah memastikan kehadiran mereka dalam konferensi mengenai Irak di Mesir pada 3-4 Mei, kata kantor berita resmi MENA. Delegasi Irak akan dipimpin oleh Perdana Menteri Nuri al-Maliki, sementara sebagian besar negara lainnya akan diwakili oleh menteri luar negeri mereka, kata MENA. Pertemuan di tempat peristirahatan Sharm el-Sheikh di dekat Laut Merah itu -- pertemuan mengenai keamanan dan lainnya di antara para donor Irak yang ditujukan untuk memotong hutang luar negeri Baghdad dan mendorong upaya pembangunan kembali -- akan melibatkan semua tetangga Irak. Juga termasuk kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah wakil dari PBB, Uni Eropa, Kanada, Jerman dan Jepang. Pertemuan Kamis akan berada dalam kerangka International Compact with Irak (ICI), yang diluncurkan di Baghdad Juli dengan dukungan PBB dan Bank Dunia. Kompak, yang mendapat dukungan kuat dari Washington memiliki tujuan yang mencakup perlakuan sama Irak pada semua kelompok etniknya, bagian yang pantas dari hasil ekspor minyak negara itu dan dukungan pada pemerintah untuk memerangi korupsi dan mempraktikkan pemerintahan yang baik. ICI akan disahkan Kamis, setelah tiga sidang, termasuk dua yang telah ditutup, menurut harian milik pemerintah Al-Akhbar. Pada Jumat, pertemuan mengenai keamanan Irak akan membawa bersama enam tetangga Irak -- Iran, Jordania, Kuwait, Arab Saudi, Suriah dan Turki -- dan juga Mesir, Bahrain, Liga Arab, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Di sela konferensi akan berlangsung pertemuan antara Menlu AS, Condoleezza Rice, dan timpalannya dari Iran, Manouchehr Mottaki. Itu (pertemuan) akan menjadi pembicaraan tingkat tertinggi pertama antara kedua negara sejak Washington memutuskan hubungan dengan Teheran pada 1980. Suriah dapat juga menjadi pusat perhatian, dengan Washington tidak mengecualikan pertemuan antara Rice dan Menlu Suriah, Wallid Muallem. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007