Nunukan (ANTARA News) - Badan SAR Nasional memutuskan untuk menghentikan pencarian korban "speed boat" yang karam di perairan Batu Payung Tinagat Tawau Negeri Sabah, Malaysia.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto di Balikpapan melalui pernyataan persnya, Sabtu menegaskan, tim yang melakukan pencarian selama 10 hari terhadap korban akhirnya dihentikan.

Meskipun satu korban dari 15 penumpang pada speed boat yang karam tersebut belum ditemukan. Sebelumnya pernah dilaporkan selamat.

Setelah tujuh hari pencarian, Basarnas bersama tim pencari lainnya memperluas area pencarian hingga perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Karang Unarang hingga Selat Makassar bagian Utara dan Barat.

Namun satu korban yang dilaporkan bernama Joko Rahman itu belum juga ditemukan keberadannya, kata Octavianto.

Korban tersebut sebelumnya dilaporkan selamat oleh korban selamat lainnya bernama Ardiansyah, motoris dari speed boat tersebut kepada aparat kepolisian Malaysia.

Sesuai keterangan Ardiansyah, Joko Rahman bersembunyi di rumah keluarganya di Sei Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur (Pulau Sebatik) tetapi ketika dilakukan verifikasi tim pencari tidak menemukannya.

Adapun 14 penumpang yang berhasil ditemukan masing-masing korban selamat bernama Budiman Muslimin (26) dan istrinya Hamsidah Massaniga (24), Ardiansyah (motoris) dan Mansur Umar (pembantu motoris).

Sedangkan korban meninggal dunia yaitu Hadra Hadda (40), Taqi Muhd Zaki (7), Muhd Faiz (6), Muhd Asraf (9), Muhammad Nasir (53), Azlan bin Moja, Nur Hafizah (2), Amiruddin Beddure (57), Hasnawati dan Nur Ainun (1).

Pewarta: M Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017