Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan masuknya investasi hingga mencapai Rp1.180 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen pada 2008. "Untuk tahun 2008 dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen maka kebutuhan investasi mencapai Rp1.180 triliun," kata Menko Perekonomian Boediono dalam musyawarah perencanaan pembangunan nasional tahun 2007 dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah 2008 di Jakarta, Kamis. Boediono menyebutkan, dari kebutuhan dana investasi sebesar itu, pemerintah hanya mampu menyediakan sekitar Rp141 triliun. Angka itu terdiri dari alokasi pemerintah pusat sebesar Rp69 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp72 triliun. "Kita menginginkan sebagian besar berasal dari swasta yaitu mencapai Rp1.039 triliun," katanya. Dalam musyawarah yang dihadiri peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia itu, Menko mengharapkan agar upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif terus dilakukan termasuk oleh daerah sehingga investor swasta merealisasikan minat investasinya. Sementara itu untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada 2007, dibutuhkan investasi mencapai sebesar Rp958 triliun. "Dari kebutuhan itu, pemerintah hanya mampu menyediakan sebesar Rp120 triliun terdiri dari pemerintah pusat Rp56 triliun dan daerah sebesar Rp64 triliun. Sebagian besar kita harapkan dari swasta yaitu sebesar Rp838 triliun," jelas Boediono. Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati memperkirakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,6-7 persen pada 2008, pemerintah membutuhkan pertumbuhan investasi sekitar 14,5-18,2 persen. "Tidak gampang mencapai 14,5 persen itu. Tahun 2006 kemarin investasi kita hanya tumbuh 2,9 persen," kata Sri Mulyani. Menurut Sri Mulyani, rendahnya pertumbuhan investasi tahun lalu kemungkinan disebabkan oleh masih adanya "shock" akibat kenaikan harga BBM, dan anggapan resiko yang masih besar oleh onvestor.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007