Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat ini dibuka naik 0,33 persen, didorong membaiknya saham sektor pertambangan dan saham-saham sensitif suku bunga. IHSG pada pra pembukaan (09.25 WIB) menguat 6,755 poin menjadi 2.032,399 dan indeks LQ45 terangkat 1,782 poin atau 0,42 persen ke posisi 430,694. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA, mengatakan kenaikan indeks masih ditopang oleh saham pertambangan serta saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga. Menurut Luki, dengan terjadinya deflasi pada April telah membuat para pelaku pasar berharap kepada Bank Indonesia untuk menurunkan BI-rate yang langsung berpengaruh pada saham-saham sensitif suku bunga, seperti sektor perbankan, otomotif dan property. Namun, dia juga masih mengkhawatirkan pergerakan saham yang fluktuatif karena sudah tingginya indeks dan masa bulan konsolidasi. "Saat ini biasanya terjadi bulan-bulan konsolidasi, dan ditambah indeks yang sudah tinggi akan membuat rawan koreksi," tambahnya. Luki juga mengungkapkan bahwa indeks pada akhir pekan ini juga akan tergantung kondisi bursa regional. Naiknya indeks Dow Jones AS yang kembali membuat rekor yang ke 19 pada tahun ini telah mendorong bursa regional dan akan menjadi sentiemen positif perdagangan saham di BEJ. Pada awal perdagangan akhir pekan ini naiknya saham Aneka Tambang (ANTM, Tambang Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI) dan Astra Internasional (ASII) masih menjadi pendorong naiknya indeks BEJ. Pada menit pertama perdagangan saham ANTM langsung melejit Rp250 ke posisi Rp16.450, TINS menguat RpRp300 ke posisi Rp13.950, BMRI naik Rp25 ke level Rp3.200 dan ASII melonjak Rp550 ke harga Rp15.650. (*)

Pewarta: anton
COPYRIGHT © ANTARA 2007