Las Vegas (ANTARA News) - Petinju tak terkalahkan Floyd Mayweather dan Oscar de la Hoya, figur petinju terpopuler dewasa ini, akan bertemu Sabtu waktu setempat pada pertandingan yang disebut-sebut sebagai pertarungan sumber uang terbesar sepanjang jaman. Dalam pemanasan menjelang megatanding kedua petinju Amerika itu, dalam beberapa bulan ini sudah terjadi pertarungan di luar ring, Mayweather menyerang dengan keras sedangkan de la Hoya menagkisnya. "Saya benar-benar memperhitungan Mayweather butuh pengalaman yang sopan. Ia bersuara keras dan ia harus memeriksa kembali apa yang sudah diucapkannya. Ia amat sombong," kata de la Hoya, "Ia berbicara terus dan saya kira ucapannya tidak menghormati orang. Saya harus menghentikannya." "Saya tidak akan naik ring dengan marah. Saya dilatih untuk marah tetapi tidak akan marah saat naik ring. Akan ada perbedaan. Bila seorang petinju hanya berbicara seperti sampah maka ia akan tahu akibatnya. Saya akan membuatnya terjerumus ke level bawah." Mayweather, dengan rekor tanding 37-0 di antaranya 24 menang KO, melayangkan tinjunya secepat suaranya dan kecepatan serta pukulan balasannya membuat petinju itu di favoritkan saat naik ring melawan de la Hoya yang memiliki rekor 38-4, di antaranya 30 menang KO. "Saya yang terbaik bila berbicara. Saya juga terbaik di luar sana dan saya akan membuktikannya," kata Mayweather, "Saya lapar. Saya siap mati di atas ring." Promotor memprediksikan lebih dari 100 juta dolar akan mengalir ke koceknya, karena adu kepalan itu dianggapnya sebagai pertarungan terbesar mendulang uang sepanjang masa dan ia berharap akan memecahkan rekor pemasukan dari televisi kabel sebesar 1,98 juta dolar seperti yang diperoleh dalam pertandingan Mike Tyson-Lennox Lewis pada 2002. Petinju Amerika dari Meksiko de la Hoya, juara enam kelas berbeda, akan menjadi petinju terbesar menghasilkan uang dari televisi kabel (pay-per-view) Cinco de Mayo dan petinju yang dijuluki "Golden Boy" (anak emas) itu akan mengalahkan rekor Tyson yang pernah memasukkan uang 545 juta dolar. Disaksikan 176 negara Pertarungan itu akan disaksikan pemirsa dari 176 negara dan Inggris, Australia, Jepang dan Meksiko merupakan negara dengan peminat terbanyak. Perputara uang pun akan besar sekali di Vegas, karena akan ada sekitar 50.000 pasang mata yang bertarung di kasino. "Kami menginginkan pertandingan ini akan menyelamatkan dunia tinju," kata kata Richard Schaefer, kepala eksekutip Golden Boy Promotions, perusahaan de la Hoya yang mengetengahkan pertandingan itu dan akan mendapatkan separuh dari pemasukan melalui televisi kabel. De la Hoya (34) akan mendapatkan 25 juta dolar sedangkan Mayweather (30) akan menerima 10 juta dolar dan berusaha menjadi petinju yang menyandang lima berbeda setelah menyabet gelar kelas welter super WBC yang disandang de la Hoya. "Saya akan membuat semua petinju merasakan akibat kesalahan yang diperbuat mereka dan setiap petinju akan membuat kesalahan. Kesalahan Oscar akan menemui akibatnya," kata Mayweather. "Ini bukan permainan golf. Bukan pula pertandingan tenis. Ini olahraga brutal. Saya dalam posisi bisnis "menyakitkan", maka saya akan menyerangnya, menjatuhkannya dan menghentikannya," katanya kepada AFP. Mayweather memiliki kecepatan serta stamina tinggi seandainya pertandingan harus berlangsung 12 ronde. Namun de la Hoya yang lebih tinggi memiliki pukulan hook kiri amat keras, demikian pula dengan jabnya, sehingga dapat mengkaunter pukulan kanan Mayweather. "Orang akan heran sekali dan terkejut, karena saya memiliki kemampuan untuk meredam kecepatannya," kata de la Hoya. Bekas cedera Mayweather memiliki sejarah cedera tangan serta bahu dan bila rasa ngilu itu terulang kembali maka de la Hoya akan siap melibasnya dengan bebas. "Bila cedera lengannya kambuh dan saya mencium bau darah, maka itu lah saatnya bagi saya untuk mengerjainya," kata de la Hoya, "Bila Anda melihat hewan terluka, maka Anda pasti akan menghabisinya. Saya akan melakukan apa saja yang bisa saya perbuat untuk menghentikannya." De la Hoya hanya bertarung sekali dalam tempi 2 1/2 tahun ini, dengan menghentikan petinju dari Nikaragua, Ricardo Mayorga, setahun lalu. Mayweather dan de la Hoya sama-sama mengatakan, kemungkinan pertandingan ini merupakan yang terakhir bagi mereka, tetapi masih berharap mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dari kancah tinju pro. "Tapi saya tidak berpikir ini akhir dari permainan saya," kata de la Hoya, "Karena saya amat mencintai olahraga ini ketimbang mundur." Floyd Mayweather Snr, mantan pelatih de la Hoya serta ayah angkat Mayweather, menyuarakan kekhawatirannya tentang masalah perwasitan. Terapi puteranya tidak setuju dengan pandangan bahwa popularitas de la Hoya serta potensi untuk lebih mempromosikannya akan menjadi penyebab terjadinya hal yang tidak diinginkan dari segi penilaian juri dan wasit. "Komisi tinju Nevada selalu dengan baik melayani saya. Sekarang pun halnya akan sama," kata Mayweather, "Saya tidak khawatir dengan sikap mereka. Mereka akan tetap melakukan hal jujur kepada saya." Freddie Roach, pelatih de la Hoya setelah permintaan Mayweather Snr sebanyak dua juta dolar ditampik, menyatakan hal lain tentang acara tanding perebutan gelar itu, karena katanya ia amat mengetahui tentang sikap dan karakter petinju itu. "Floyd nanti akan tampil membosankan," kata Roach, "Kami akan menerapkan apa yang kami inginkan kepadanya," katanya. "Tetapi saya akan heran dan kaget bila ia tampil berbeda ketimbang seperti selama ini. Ia tidak pernah berbuat lain dan kemampuannya kayaknya sudah habis," kata pelatih itu. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007