Harare (ANTARA News) - Seorang diplomat muda Australia yang baru menjalani penempatan pertamanya di luar negeri, cukup beruntung karena selamat dan dapat bertahan hidup setelah diserang beberapa ekor singa di sebuah taman nasional di ibukota Zimbabwe, Harare, demikian dilaporkan harian the Herald, Jumat. Gemma Huggins, 27, diserang singa-singa itu saat mengunjungi taman nasional bagian singa dan cheetah pada bulan Maret lalu. Ia dan sejumlah staff lain kedutaan Australia dibawa ke bagian hewan singa oleh pawang hewan buas dan tiba-tiba seekor singa muncul, melompat dan menyerang bagian kepala Huggins, sementara selang beberapa menit beberapa singa lainnya ikut menyerangnya. Gigi-gerigi singa-singa yang menyerangnya dikabarkan meninggalkann bekas yang cukup dalam dibagian rahang Huggins. Huggins dirawat untuk cedera luka yang dideritanya dibagian kepala, leher, badan dan kaki dan ia harus menjalani operasi untuk menangani parut-parut luka pada kulit di rumah sakit Unitas di Pretoria. Departemen Luar Negri dan Perdagangan Australia telah mengkonfirmasikan bahwa seorang diplomatnya di Harare telah dirawat di rumah sakit setelah diserang oleh sejumlah singa di sebuah taman nasional. Kejadian tersebut merupakan kejadian kedua kalinya serangan serius yang terjadi di bagian singa dan cheetah di taman nasional Zimbwabwe dalam beberapa tahun belakangan ini. Pada tahun 2005 seorang diplomat Jepang meninggal akibat diserang oleh sejumlah singa di taman yang sama. Pejabat di taman nasional mengatakan pawang singa yang bertugas saat Huggins berkunjung dan kemudian diserang telah diberhentikan . "Tak ada lagi keterangan lainnya dapat diberikan karena diplomat wanita yang diserang itu telah keluar dari rumah sakit dan sejumlah tindakan telah diambil untuk menghindari kejadian serupa terulang dimasa mendatang yaitu memberhentikan petugas yang sedang masuk pada kejadian kecelakaan itu,? kata manejer bagian singa dan cheetah, Anthony Newall. Pihak otoritas pariwisata Zimbabwe (ZTA) memerintahkan agar taman tersebut ditutup untuk sementara, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007