Jombang (ANTARA News) - Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Kabupaten Jombang Warsito Hadi menduga penyisipan lembaran Kitab Injil dalam dua Mushaf Alquran ada unsur kesengajaan. "Tidak mungkin dalam sebuah Mushaf Alquran ada sisipan Kitab Injil kalau tidak disengaja," katanya di Jombang, Jawa Timur, Jumat. Sekilas Mushaf Alquran itu seperti Alquran biasanya, namun jika setiap halamannya diteliti satu-persatu akan terdapat selembar tulisan latin berbahasa Indonesia berisi nukilan Kitab Injil. Dua buah mushaf yang dicetak oleh PT Maqbul Jaya Surabaya pada tahun 1994 itu, ditemukan Taufiq, guru Taman Pendidikan Alquran Syubbanul Khoir, Desa Pojok Kulon, Kesamben, Jombang pada 7 April lalu. "Sampai sekarang, dua mushaf ini berada di kantor kami, untuk selanjutnya akan kami kirimkan ke Kanwil Depag Jatim," kata Warsito Hadi. Selain itu, Depag juga telah melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian setempat untuk diselidiki lebih lanjut. Namun demikian, sampai sekarang belum ada tindakan apapun dari pihak kepolisian mengenai temuan yang dapat meresahkan Umat Islam itu. "Walau begitu, kami meminta kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan masalah ini," ucapnya mengingatkan. Sedang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, KH Syamsul Huda menyatakan, hal itu sebagai bentuk penodaan terhadap agama Islam. "Oleh sebab itu, kami meminta agar aparat keamanan mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas pelakunya," ujarnya. Sementara itu, puluhan anggota Barisan Serba Guna Anshor (Banser) berancang-ancang menggelar aksi unjuk rasa menyikapi permasalahan tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda massa "underbouw" NU itu, turun ke jalan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007