Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat Timor-Timor) Agus Tarmidzi mengatakan Unamet (United Nations Mission in East Timor) tidak adil dalam pelaksanaan jajak pendapat di Timor-Timor tahun 1999. "Unamet sering tidak adil dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, seperti dalam komposisi anggota ataupun relawan yang terkadang bias dan tidak seimbang," ujar Agus Tarmidzi dalam dengar pendapat terbuka ketiga Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) RI-Timor Leste di Jakarta, Jumat. Menurut dia, individu-individu dalam Unamet lah yang sering tidak adil di lapangan, seperti seorang petugas penerangan dari Kanada yang sebelum jajak pendapat memberikan penjelasan bias kepada masyarakat Timor-Timor. "Ia memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai definisi pro-otonomi yang artinya memiliki sebuah kamar dalam satu rumah, dan pro-kemerdekaan yang berarti memiliki rumah sendiri," katanya. Ia mengatakan, definisi tersebut amat bias dan tidak adil, karena siapa pun pasti akan memilih opsi rumah sendiri daripada memiliki satu kamar. Selain itu, katanya, masalah pengunduran jadwal pelaksanaan jajak pendapat dan pengumuman hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Unamet sama sekali tidak dikonfirmasikan kepada pihak satgas P3TT. "Satgas tidak menerima kabar mengenai adanya perubahan tanggal-tanggal tersebut, yaitu jadwal jajak pendapat yang semula tanggal delapan Agustus menjadi tanggal 16 Agustus dan akhirnya menjadi tanggal 30 Agustus 1999," katanya. Ia juga tidak mengetahui bahwa pengumuman jajak pendapat yang seharusnya tanggal 7 September 1999 akhirnya menjadi 4 September 1999. "Seharusnya sebagai satuan tugas P3TT, ia berhak mendapatkan informasi mengenai hal tersebut, karena mereka juga berkewajiban menjaga proses pelaksanaan jajak pendapat tersebut," ujarnya. Tarmidzi menambahkan, ia sudah banyak memberikan protes keras kepada pemerintah mengenai ketidakadilan yang dilakukan oleh Unamet itu, tetapi semuanya tidak ditanggapi oleh banyak pihak.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007