Kyoto (ANTARA News) - Menteri Keuangan Jepang Koji Omi, menurut rencana dalam waktu dekat ini akan berkunjung ke Jakarta, guna memperkukuh hubungan bilateral kedua negara, khususnya peningkatan kerjasama di sektor keuangan, menyusul pembubaran lembaga donor Consultative Group on Indonesia (CGI) pada awal tahun ini. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mengemukakan hal itu kepada ANTARA News di Kyoto, Sabtu, sesaat sebelum memasuki seminar yang diadakan dalam rangka pertemuan tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-40. Selama mengikuti forum tahunan ADB itu, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menkeu Sri Mulyani terlihat "sibuk" mengejar target untuk melakukan sejumlah pertemuan bilateral, mengingat dalam kegiatan tersebut hadir para menteri keuangan dan juga gubernur bank sentral negara-negara Asia. "Jepang sangat mendukung peningkatan kerjasma bilateral, bahkan kedatangan Omi ke Jakarta adalah untuk melakukan diskusi yang lebih mendetail baik soal keuangan maupun pinjaman," ujar mantan direktur ekskutif IMF itu. Pasca CGI, Indonesia memang memfokuskan pada kerjasama bilateral yang dinilai lebih adil dan tidak menekan posisi Indonesia dalam memberikan pinjaman. Jepang sendiri telah menunjukkan komitmennya dalam hubungan bilateral dengan membantu memberikan pinjaman sebesar 200 juta dolar AS untuk tahun ini yang terealisir Maret lalu. "Kita akan mencari berbagai macam pembahasan hubungan RI-Jepang, terlebih pada tahun depan hubungan kedua negara akan memasuki tahun ke-50. Jadi kita sepakat untuk semakin mempererat hubungan itu," ujarnya. Selain itu, pertemuan bilateral dengan Jepang yang berlangsung Sabtu pagi (5/5) juga membicarakan mengenai kerjasama negara-negara Asean dengan mitra bisnisnya, yakni Jepang, China dan Korea Selatan, atau dikenal dengan istilah Asean + 3. Kelanjutan pembahasan Asean + 3 dengan pihak Jepang juga dilakukan dalam pertemuan tersebut, bagaimana negara-negara Asean plus mitranya merealisir pemikiran mengenai Chiang Mai inisiative secara baik, termasuk mengenai detil kerjasamanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007