Jakarta (ANTARA News) - Bank Tabungan Negara (BTN) akan membantu memfasilitasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi korban luapan lumpur panas dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Sidoarjo, Jawa Timur, seperti yang dialami warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas). "Setelah uang ganti rugi sebesar 20 persen dibayar PT Lapindo Brantas, maka masyarakat dapat menggunakan sebagai uang muka membeli rumah baru," kata Direktur Utama Bank BTN, Kodradi, di Jakarta, akhir pekan ini. Sisanya, kata Kodradi, akan difasilitasi melalui KPR oleh BTN dengan memperhitungkan 80 persen yang bakal diterima warga setelah diperhitungkan untuk menutup hutang pokok KPR lama. Mengenai kemungkinan kebijakan itu akan mempengaruhi kinerja bank BUMN ini, Kodradi mengemukakan tidak mengalami kerugian karena sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) pada tanggal 31 Januari 2007 yang menetapkan kawasan Perumtas sebagai daerah musibah. Dengan demikian, kata Kodradi, semua tunggakan debitur KPR di daerah tersebut dimasukkan dalam kategori lancar sehingga tidak akan mempengaruhi rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL). "Seluruh debitur di daerah itu langsung kita restrukturisasi sehingga semuanya masuk dalam kategori lancar," ucapnya. Kodradi juga menjelaskan bahwa jumlah rumah yang terendam lumpur di Perumtas I mencapai 3.724 unit senilai Rp64 miliar, belum termasuk seluruh Perumtas yang jumlahnya sebanyak 6.085 unit dengan nilai Rp113 miliar. Ia menambahkan, apabila seluruh Perumtas dinilai berikut tanah, bangunan, termasuk apabila sudah melakukan renovasi rumah, maka nilainya bisa mencapai Rp486 miliar. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007