Canberra (ANTARA News) - Bendahara Persemakmuran Australia, Peter Costello, mengisyaratkan pengeluaran sektor pertahanan pemerintah dalam anggaran 2007-2008 mempertimbangkan pentingnya mempertahankan superioritas Angkatan Bersenjata Australia (ADF) di kawasan. Dalam wawancara khususnya dengan Televisi "Win" Australia yang dipantau ANTARA Canberra, Minggu, Costello yang juga Wakil Ketua Partai Liberal mengatakan pengeluaran pemerintah terutama digunakan untuk belanja pengadaan peralatan militer yang memang mahal demi melindungi negara dan rakyat Australia. Namun ia tidak mengungkapkan persentase pengeluaran untuk sektor pertahanan itu dalam anggaran negara yang akan secara resmi diumumkannya pada 8 Mei 2007 malam. Sebelumnya, laporan Pemerintah Australia dalam InterGenerational Report (IGR) 2007 menyebutkan pada periode 2006-2007, pengeluaran sektor pertahanan negara berpenduduk lebih dari 20,6 juta jiwa itu diperkirakan 1,7 persen dari GDP (Gross Domestice Product). Buku Putih Pemerintah bertajuk "Pertahanan 2000 -- Angkatan Bersenjata Masa Depan Kita" telah mencanangkan komitmen pendanaan yang setara dengan pertumbuhan nyata tahunan sebesar tiga persen hingga 2010-2011, sebut IGR yang dikeluarkan Pemerintah Australia pada April 2007 setelah IGR yang pertama tahun 2002 guna meneropong perkembangan negara itu hingga 2047. "Dalam Anggaran 2006-2007, pemerintah terus menyediakan pertumbuhan nyata tiga persen hingga 2015-2016. Sejak Buku Putih dikeluarkan, pemerintah telah pula melengkapi pengeluaran sektor pertahanan bagi sejumlah kegiatan, seperti operasi-operasi militer," sebut IGR 2007 itu. Perdana Menteri John Howard dalam sambutannya pada konferensi internasional Institut Kebijakan Pemerintah Australia (ASPI) kedua bertajuk "Kekuatan-Kekuatan Global" di Canberra, 26-27 September 2006, menyinggung tentang komitmen jangka panjang pemerintahannya untuk mencapai pertumbuhan nyata tahunan sebesar tiga persen itu. Dengan pertumbuhan tahunan sebesar itu, anggaran pertahanan Australia akan naik menjadi 26 miliar dolar Australia hingga tahun 2015-2016, untuk menjamin terwujudnya angkatan bersenjata yang lebih terfokus dengan perlengkapan yang lebih baik dan lebih siap dioperasikan, katanya. "Keputusan pemerintah baru-baru ini untuk meningkatkan ukuran angkatan darat dengan dua batalyon dimaksudkan untuk mengantisipasi berbagai tantangan regional dan global di masa mendatang," kata Howard. Kejadian-kejadian terakhir di Timor Leste dan Kepulauan Solomon merupakan contoh lingkungan keamanan di kawasan yang menuntut kesiapan Australia, katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007