Jakarta (ANTARA News) - Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC) tengah mempersiapkan produk investasi syariah untuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak bumi pada akhir 2008 untuk menambah jumlah produk-produk syariah di pasar. "Rencananya sekitar November-Desember. Saat ini masih dalam proses riset pasar dan belum mengajukan ijin ke Bank Indonesia (BI)," kata Wakil Presiden Senior Kepala Divisi Amanah Syariah HSBC Mahmoud Abushamma di Jakarta, Senin. Abushamma mengatakan, produk investasi tersebut akan ditujukan kepada masyarakat kelas menengah atas yang saat ini belum tergarap optimal oleh perbankan syariah. "Kami tahu ini pasar yang sangat tersegmentasi (segmented), dan ini jarang disentuh oleh perbankan syariah," katanya. Ia juga menambahkan bahwa produk tersebut berorientasi pada keinginan para pelanggan. "Apa yang diinginkan oleh pelanggan kita, kita mendengarkan mereka," katanya. Menurut dia, produk tersebut akan berkompetisi dengan perbankan konvensional sehingga pihaknya berusaha menciptakan produk komplementer. "Dan itu yang kita tawarkan pada pasar," katanya. Ia mengatakan bahwa saat ini HSBC telah melakukan investasi CPO di Malaysia dan minyak bumi di Dubai (Uni Emirat Arab). Dan pihaknya terus melakukan inevestasi di berbagai negara. Abushamma juga mengatakan, Indonesia merupakan negara terpenting bagi pasar HSBC. "Bukan hanya pasar di Dubai, Malaysia, tetapi yang terpenting adalah apa yang bisa kita bawa ke Indonesia. Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis karena memiliki akses ke seluruh grup HSBC dan itu yang ingin kita bawa," katanya. Saat ini HSBC Amanah Syariah fokus untuk melakukan kapitalisasi pengumpulan dana melalui sistem office chanelling. "Kita fokus untuk kapitalisasi dan terutama di Jakarta, karena 70 persen kekayaan di Indonesia berada di Jakarta," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007