Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI, BI Rate, dengan 25 basis poin (bps) dari 9,00 persen menjadi 8,75 persen dengan memperhitungkan situasi ekonomi terkini dan target pencapaian inflasi akhir tahun, 6 plus minus 1 persen. "Dewan Gubernur mencermati betul bahwa kita harus bersyukur ada tanda-tanda pertumbuhan yang sangat positif dan utamanya masih didukung kinerja ekspor serta perbaikan di investasi swasta. Kita melihat ada itu," kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Humas BI, Budi Mulia, di Jakarta, Selasa. Dia menjelaskan dengan demikian Fasilitas BI (Fasbi) juga turun dari 4 persen menjadi 3,75. Dia juga mengatakan BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua dari 5,9 persen menjadi 6 persen. Sedangkan pada triwulan I, proyeksi BI tetap 5,4 persen. "Optimisme inilah yang menjadi salah satu landasan penurunan BI Rate ini. Sebagaimana saya ungkapkan, kita selalu mempertimbangkan target inflasi 2007 yaitu 6 plus minus 1 persen. Ini diyakini optimal akan tercapai. Kita juga tetap mempertimbangkan pencapaian target 2008 sebesar 5 plus minus 1 persen," katanya. Menurutnya, kebijakan penurunan BI rate itu diharapkan juga dapat memberikan stimulus lebih lanjut kepada perekonomian secara keseluruhan. "Kita paham ada hal yang positif dalam nilai tukar, harga saham, nilai SUN, dan mulai kondusifnya iklim usaha," katanya. Ditanya tentang kemungkinan penurunan BI Rate di bulan-bulan mendatang, Budi menjelaskan ruang penurunan itu jelas masih ada. "Kan BI rate sekarang 8,75 persen jadi masih ada ruang untuk turun. Kapan dan bagaimananya nanti kita lihat," katanya. BI sendiri menargetkan BI Rate pada 2007 akan bertengger pada posisi 8,5 persen. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007