Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan minyak Shell menyatakan siap untuk bersaing dalam pelaksanaan lelang Public Service Obligation (PSO) yang rencananya akan dilakukan pada Juli 2007. "Kami siap untuk menyediakan dan mendistribusikan bahan bakar bersubsidi," kata Global Vice President Shell Retail Marketing Bruce Rosengarten saat ditanya wartawan pada peresmian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru di Jakarta, Selasa. Pada kesempatan yang sama Vice President Business Development and External Affairs Shell Indonesia Wally Saleh mengatakan pihaknya memang siap untuk mengikuti PSO tersebut, hanya saja semuanya sangat tergantung dengan regulasi dari pihak Pemerintah. "Kita masih belum mengetahui situasinya seperti apa, mungkin akan kita coba membuat konsep dengan teman-teman di BPH Migas," ujar dia. Dia mengatakan pihaknya perlu segera mengetahui peraturan untuk mengikuti lelang PSO tersebut secara detail. Selain itu, dia juga mengatakan, perlu mengetahui skema pembayaran PSO itu sendiri. Termasuk juga semua tentang peraturan-peraturan dan masalah pembiayaannya. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2005 tentang penyediaan dan pendistribusian jenis bahan bakar minyak tertentu, Pertamina membuka diri kepada badan usaha hilir migas lainnya untuk dapat menyediakan dan mendistribusikan BBM bersubsidi tersebut. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono sendiri pernah mengatakan bahwa badan usaha hilir migas lainnya dapat menyewa fasilitas penyimpanan maupun pendistribusian milik Pertamina untuk memasarkan bahan bakar bersubsidi tersebut. Rencananya bahan bakar yang tahun ini diberikan subsidi adalah premium dan solar. Sedangkan untuk minyak tanah tetap dipegang oleh PT Pertamina mengingat bahan bakar tersebut masih menjadi produk primadona yang diperlukan masyarakat.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007