Jakarta (ANTARA News) - PT Bank BNI mengharapkan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Sofyan Djalil, segera menuntaskan penunjukkan underwriter (penjamin emisi) saham BUMN itu dalam rangka right issue dan secondary offering sehingga dapat menangkap peluang pasar yang lebih besar. "Sudah disetujui bahwa BNI harus melakukan right issue dan secondary offering, tetapi kita terhambat karena penunjukan underwritter yang belum tuntas," kata Dirut BNI, Sigit Pramono, di Jakarta, Selasa. Ia mengharapkan, tidak dibutuhkan waktu terlalu lama bagi Menneg BUMN baru untuk melakukan penyesuaian dengan tugasnya yang baru. "Harapan kami beliau cepat menyesuaikan dengan tugas barunya, kami yakin itu bisa dilakukan karena beliau pernah menjadi pejabat di kantor Menneg BUMN, saya kira proses penyesuaian tidak terlalu lama," katanya. BNI mengharapkan, program-program menteri lama yang baik dapat dilanjutkan termasuk yang menyangkut penunjukkan underwritter dalam rangka right issue dan secondary offering BNI. "Dari sisi BNI kita mengharapkan masalah underwritter bisa segera diputuskan untuk menangkap peluang pasar dalam rangka privatisasi. Ini bukan masalah asing bagi beliau, dan itu sejalan dengan yang dilakuan BNI untuk menambah saham BNI di pasar," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007