Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 400 penderita kusta menjalani pengobatan di enam rumah sakit dan sepuluh Puskesmas di Jakarta Pusat (Jakpus). Keenam rumah sakit tersebut, yakni, Rumah Sakit (RS) Husada, RSUD Tarakan, RSPAD Gatot Subroto, RSAL Mintohardjo, RS Ridwan Meuraksa, dan RS Islam, serta sepuluh puskesmas tingkat kecamatan, antara lain, Senen, Tanah Abang, Gambir, Cempaka Putih, dan Petamburan. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Sudin Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Jakpus, Endang ER, di Jakarta, Kamis, mengatakan, ke-400 penderita kusta itu harus menjalani pengobatan karena jika tidak segera ditangani akan berdampak kepada cacat fisik. "Untuk warga Jakpus yang terdata terkena kusta, terhitung sedikit, seperti, pada 2005 dari 388 pasien kusta yang dirawat di sepuluh RS tersebut sebanyak 87 diantaranya merupakan warga Jakpus," katanya. Ia mengakui jika penderita kusta yang mendapat perawatan di RS cenderung mengalami peningkatan, seperti, di RSCM setiap tahunnya mengalami peningkatan seperti pada 2005 sebanyak 200 orang namun pada 2006 melonjak menjadi 300 orang. Dikatakannya, penyakit kusta tersebut merupakan penyakit menular melalui kuman yang menyerang ke syaraf tepi dan jika tidak segera ditangani akan berdampak pada cacat fisik, seperti, tangan bengkok. Namun, kata dia, untuk mendeteksi dini dapat melihat dari adanya bercak-bercak baik warna putih atau merah di bagian kulit. "Atau dapat juga dilihat dari adanya penebalan di bagian kulit daun telinga. Penyakit kusta itu penyakit menular tapi sulit untuk proses penularannya," ujarnya. Langkah untuk mengantisipasi agar tidak terkena penyakit kusta itu, yakni, melalui pola hidup sehat dengan menjaga lingkungan yang bersih, ruangan harus terkena sinar matahari agar membunuh kuman, dan menjaga agar gizi baik. "Solusi untuk mengatasi penyebaran kuman pembawa kusta itu, tidak lain berupa pola hidup sehat dari masyarakatnya sendiri," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007