Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jendral Bea dan Cukai (BC) menerapkan sistem baru dalam pemeriksaan barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yang meminimalkan kontak/hubungan importir dengan pemeriksa BC. "Ini diujicobakan di Priok sehingga tidak ada intervensi orang. Dari analisa kita, koneksitas importir dengan pemeriksa barang itu rawan menyebabkan kolusi," kata Dirjen BC Anwar Suprijadi di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Kamis. Ia menyebutkan, sistem baru pemeriksaan fisik barang itu sudah diujicoba di Pelabuhan Tanjung Priok sejak awal April 2007 dan dalam waktu dekat juga akan diterapkan di Batam. Saat ini terdapat sekitar 100 petugas pemeriksa barang di Tanjung Priok. Untuk menjamin mereka bekerja sesuai aturan, BC membentuk unit yang bertugas memonitor kepatuhan petugas pemeriksa barang. Ketika ditanya dampak dari penerapan sistem baru itu, Anwar mengatakan, dampaknya terjadi pada peningkatan nilai pabean dan presisi barang dengan pemberitahuan yang lebih tinggi. Ketika ditanya apakah itu tidak berdampak memberatkan bagi importir, Anwar mengatakan, mereka dapat memilih pemeriksaan fisik atau dengan scanner. Penggunaan scanner akan mempercepat pemeriksaan. Sementara mengenai peningkatan nilai pabean, Anwar menyebutkan, ada peningkatan pada triwulan I 2007 dibanding periode sama tahun 2006. "Penerimaan Bea Masuk selama triwulan I 2007 mencapai Rp3,1 triliun dibanding periode yang sama 2006 yang baru Rp2,1 triliun. Jadi ada dampak dari perbaikan sistem," katanya. Menurut Anwar, pembenahan berbagai sistem di Pelabuhan Tanjung Priok perlu terus dilakukan karena sekitar 70 persen impor masuk melalui Priok. Selain membenahi sistem pemeriksaan barang, saat ini BC juga tengah melakukan penataan risk management dalam memperlancar arus barang. "Ini sedang ada penataan risk management, nantinya barang-barang impor dalam bentuk buah-buahan atau hasil perkebunan tidak perlu diperiksa secara fisik. Kita sedang melakukan mapping. Ini akan segera kami proses," kata Anwar.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007