Mamuju (ANTARA News) - Ketua DPR RI, Agung Laksono mengusulkan kepada pemerintah agar menaikkan alokasi anggaran untuk penanggulangan bencana alam mulai tahun depan, menyusul banyaknya peristiwa bencana alam yang terjadi di Indonesia. "Anggaran penanggulangan bencana alam sangat sedikit. Pada tahun 2007 dialokasikan sekitar Rp2,5 triliun, padahal kejadian bencana alam di Indonesia cukup tinggi," ujarnya usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pencanangan "Gerakan Pembaharuan Sulbar Hijau" di Mamuju, Kamis. Penandatanganan MoU tersebut masing-masing dilakukan oleh Kepala Bapedalda Provinsi Sulbar, Mujrim M. Yamin, Ketua PDK Kosgoro Sulbar, Ali Baal, Ketua DPD KNPI Sulbar, M. Asri Anas dan Ketua Kwarda Pramuka Sulbar, Ibharim Masdar. Serangkaian dengan itu juga dilakukan pencanangan pengembangan budidaya rumput laut di Sulbar oleh Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono. Gagasan dalam MoU tersebut merupakan salah upaya untuk menanggulangi kerusakan hutan dan lingkungan yang kini mulai melanda wilayah Sulbar seperti adanya bencana banjir dan tanah longsor. Ketua DPR RI Agung Laksono pada kesempatan itu menyampaikan rasa keprihatinan dan duka yang mendalam atas musibah bencana alam yang terjadi di Sulbar. Pihaknya akan berusaha membantu dana untuk penanggulangan bencana di daerah itu. Menurut Agung, alokasi anggaran penanggulangan bencana alam sudah sewajarnya ditingkatkan dan mulai tahun depan anggaran itu dinaikkan untuk mengantisipasi kebutuhan dana mendesak, kalau sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Agung juga menyampaikan, sesuai hasil penelitian bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masuk dalam daftar tingkat kerusakan hutan tercepat sehingga tidak heran kalau Indonesia sering dilanda bencana banjir dan longsor. Oleh karena itu, Agung mengajak semua pihak untuk dapat menjaga kelestarian alam Indonesia dan setiap daerah berupaya menghindarkan tindakan praktik illegal logging (pembalakan liar) yang dapat merusak sumber daya alamnya. Sementara itu, Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh melaporkan kejadian bencana banjir dan tanah longsor di daerahnya yang terjadi dalam sepekan terakhir ini, yang telah merusak sejumlah sarana jalan dan jembatan terutama di jalur trans Sulawesi, sehingga memutuskan arus transportasi, baik antarkabupaten di Sulbar maupun antarprovinsi di Sulawesi. Bencana banjir dan tanah longsor juga telah merusak lahan pertanian/perkebunan dan tambak ikan milik warga serta fasilitas umum seperti rumah ibadah dan sekolah, bahkan telah menimbulkan korban jiwa.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007