Manado (ANTARA News) - Gempa timur laut Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara bila ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina terhadap lempeng Eurasia.

"Patut disyukuri bahwa meskipun pusat gempa berada di laut, gempa ini kekuatannya tidak cukup besar sehingga tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Manado Irwan Slamet ST MSi mengutip Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Drs Mochammad Riyadi MSi, Senin.

Pada Senin (10/4) pukul 17.38.54 WIB, wilayah timur laut Kabupaten Kepulauan Talaud diguncang gempa tektonik berkekuatan M=5.6 (update) dengan episenter pada koordinat 5.64 LS dan 127.21 BT pada kedalaman 72 kilometer.

Dari hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, gempa ini berpotensi dirasakan dengan intensitas sekitar II SIG-BMKG atau setara dengan III MMI di Kepulauan Talaud dan sekitarnya.

Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat bahwa gempa tersebut dirasakan dengan intensitas II SIG-BMKG atau setara dengan II-III MMI di Naha-Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Hasil monitoring BMKG hingga saat ini (18.30 WIB) telah terjadi dua kali gempa susulan dengan kekuatan M=5.3 dan M=4.4.

"Masyarakat diiimbau tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai selatan Sulawesi Utara dan sekitarnya diharapkan tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017