Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda menilai pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) putaran kedua Timor Leste berjalan jauh lebih baik dibandingkan dengan putaran pertama. Pernyataan itu dikemukakan oleh Menlu RI Hassan Wirajuda di Gedung Pancasila Departemen Luar Negeri RI Jakarta, Jumat, seusai melantik sejumlah pejabat eselon I dan II Deplu RI. "Saya justru melihat keseluruhan proses, bahkan dibandingkan dengan putaran pertama, lebih tertib, lebih tidak banyak gejolak," kata Menlu. Menurut Menlu RI, pemerintah Republik Indonesia tidak menerima laporan-laporan tentang adanya aksi kekerasan yang terjadi, apalagi yang besar. "Sikap yang ditampilkan calon presiden lainnya yaitu Guterres (Francisco Guterres) itu juga sangat demokratis dalam artian dia sudah menyatakan sudah menerima hasil apapun saya kira itu hal yang patut dihargai," ujarnya. Pilpres kedua Timor Leste yang berlangsung Rabu (9/5) di seluruh negara dinilai berjalan aman, lancar, dan tidak ada insiden apapun di seluruh TPS yang ada. Juga tidak ditemukan bukti pelanggaran pelaksanaan pemilu di berbagai pelosok negeri itu. Direktur STAE, Tomas Cabral, yang ditemui di Dili, Timor Leste, Rabu, kepada ANTARA News menyatakan, "Laporan dari semua distrik menyebutkan pemilu berjalan aman dan lancar. Pemilih berdiri tertib dalam barisan antrian dan petugas juga lancar melaksanakan tugasnya." Terlebih dari itu, petugas dari pemerintah Timor Leste dan PBB bahu membahu menjelajahi seluruh negeri, terutama di pelosok yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi, untuk mengumpulkan dan menyebarkan berbagai informasi. Sementara itu, Juru Bicara UNIMIT, Allison Cooper, menyatakan, tidak ada laporan pelanggaran serius yang mereka temukan dalam pelaksanaan pemilu kali ini. UNIMIT dan institusi internasional lain, telah sepakat untuk saling membagi data dan fakta tentang berbagai hal terkait dengan pelaksanaan pemilu. Keamanan nasional secara umum, katanya, berada dalam keadaan sangat kondusif dan tidak dijumpai gejala pelanggaran hokum dan gangguan keamanan yang dilakukan oleh sekelompok pihak atau sejenisnya. Menurut rencana, penghitungan secara nasional dari seluruh distrik baru dilakukan dalam beberapa hari ini oleh CNE, yang hasilnya akan disahkan oleh Pengadilan Banding Tinggi. Setelah hasil itu disahkan, presiden terpilih akan mengucapkan sumpah jabatannya di depan Parlemen pada 20 Mei mendatang. Sementara ini, Horta diketahui unggul di Distrik Dili dengan keunggulan antara dua banding satu hingga tiga banding satu di berbagai TPS di ibukota itu. Lu-Olo yang berada di Dili pada saat pemilu dilakukan, justru gagal memenangi suara di TPS Motael, Farol.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007