Dili (ANTARA News) - Tiga orang pria ditahan di Timor Timur karena merusak rumah-rumah para pendukung presiden terpilih Ramos Horta. Akibat perusakan itu dua rumah dibakar dan enam rumah lainnya rusak berat di desa-desa di distrik Viqueque. "Dua rumah milik nelayan Elio dan hendrikus dibakar pada 10 Mei lalu," kata Inspektur Jose de Carvalho seperti dikutip Harian Suara Timor Lorosae. Ia menambahkan bahwa kedua nelayan tersebut adalah pendukung Ramos-Horta dan bahwa aksi-aksi pembakaran itu dilakukan saat hasil pemilihan presiden diumumkan. Dia mengatakan, kelompok yang sama juga merusak enam rumah, termasuk rumah seorang pejabat dari Partai CNRT pimpinan presiden terdahulu Xanana Gusmao, di dekat desa Carau Balo sebelum mereka ditahan. "Situasi di Viqueque sekarang relatif tenang. Para petugas kepolisian menjaga wilayah-wilayah sensitif dari kemungkinan aksi teror dan intimidasi," katanya menambahkan. Pemenang Hasiah Nobel Perdamaian, Jose Ramos-Horta, menang hampir 70 persen suara dalam pemilihan presiden di Timor Timur, setelah semua surat suara dihitung Jum`at. Pemilihan presiden ini adalah pertama kalinya dilakukan setelah Timor Timur mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002, setelah mereka melakukan pemberontakan separatis berdarah dengan Indonesia tiga tahun sebelumnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007