Jakarta (ANTARA News) - Grup band Ungu sudah berkali-kali terlibat dalam pembuatan album soundtrack, namun untuk menggarap soundtrack film "Coklat Stroberi", mereka merasa sangat tertantang. "Ini pengalaman pertama kami terlibat dalam pembuatan lagu secara penuh, bukan sekedar lagu kita yang sudah jadi `ditempelin` ke film," tutur bassist Ungu, Makki, dalam wawancara ekslusif dengan ANTARA News di Kafe Pisa Menteng, Jakarta, Senin sore. Sebelumnya, band yang terdiri atas Pasha (vokal), Makki (bas), Enda (gitar 1), Oncy (gitar 2) dan Rowman (drum) itu juga menyumbangkan lagu mereka untuk digunakan dalam film "Buruan Cium Gue", namun mereka tidak dilibatkan dari awal. "Untuk penggarapan album ini, kami dilibatkan dari awal, kami diberi skrip, dan beberapa kali berinteraksi dengan sutradara untuk menulis lagu yang sesuai," kata Makki. Hasilnya, Ungu menyumbangkan tiga buah lagu yakni dua lagu baru "Disini Untukmu" dan "Sahabatku" serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka "Melayang". Bahkan untuk mendapatkan suasana tepat seperti yang dipaparkan dalam skrip, Pasha yang menciptakan lagu "Sahabatku" harus mengganti lirik awal lagunya. "Lagu itu sebenarnya sudah diciptakan sebelum datang tawaran dari `Coklat Stroberi`, ceritanya tentang persahabatan tapi ada unsur cinta segitiganya. Liriknya harus diganti karena filmnya hanya tentang persahabatan saja, tidak ada kisah cintanya," kata Pasha. Selama dua minggu ia melakukan modifikasi terhadap lagu "Sahabatku" sehingga cocok untuk digunakan dalam filmnya. Membuat soundtrack film diakui band yang populer dengan hits seperti "Demi Waktu" dan "Melayang" itu adalah sebuah tantangan tersendiri dan mereka tertarik untuk melakukannya lagi, meskipun berkata bahwa mereka akan melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap para pembuat filmnya. "Kalau waktunya cukup, kenapa enggak? Asal waktunya cukup dan ada interaksi dengan pembuat filmnya. Tapi kita lihat dulu, siapa yang bikin (filmnya). `Sorry`, tapi kita boleh milih-milih juga kan?" tanya Makki retoris.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007