Lhokseumawe (ANTARA News) - Hasil tangkapan ikan tongkol oleh nelayan tradisional di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, dalam sepekan terakhir melimpah.

Panglima Laot yaitu ketua lembaga adat laut Kecamatan Seunuddon, Amir Yusuf di Panton Labu, Selasa mengatakan, para nelayan khususnya nelayan pancing sedang panen ikan tongkol.

"Benar para nelayan rata-rata berhasil menangkap ikan tongkol antara 150 kilogram hingga 300 kilogram per harinya. Melimpah ruah tangkapan ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir," ucapnya.

Dijelaskan, panen ikan tongkol sangat dirasakan oleh nelayan tradisional yang mengandalkan alat tangkap pancing. Sementara, nelayan yang menggunakan jaring malah sepi tangkapannya.

Amir Yusuf menambahkan, saat ini kondisi angin di laut sedang memasuki angin musim barat. Meskipun demikian, para nelayan tetap melaut seperti biasa, karena tidak berpotensi terjadinya ombak besar.

"Saat ini sedang masuk musim barat, meskipun demikian ombaknya tidak besar, karena ombak besar ini hanya terjadi sesekali di waktu tertentu saja," jelas Amir Yusuf.

Terkait banyaknya hasil tangkapan ikan oleh nelayan, salah seorang pemodal (toke bangku) M. Hasan, asal Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, menyebutkan, karena banyaknya tangkapan nelayan dalam sepekan terakhir, maka harga beli ikan tongkol turun drastis dari biasanya.

Rata-rata nelayan, dalam sehari bisa mendapatkan ikan antara 150 Kg hingga 200 Kg. Bahkan ada yang mendapat 300 kilogram per harinya. Ikan itu dibeli dengan harga Rp12 ribu/kg.

Sementara itu, kondisi melimpahnya hasil tangkapan ikan jenis tongkol atau cakalang, tidak hanya terjadi di sekitar perairan Aceh Utara, akan tetapi juga di sekitar perairan Lhokseumawe .

Pewarta: Mukhlis
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2017