Jakarta (ANTARA News) - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan kembali peringkat PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) pada "idA" dan peringkat "idA-" untuk Obligasi Subordinasi I sejumlah Rp1,3 triliun yang akan jatuh tempo pada Juni 2013, kata analis Pefindo, Diana Boeky, dalam sebuah pernyataannya di Jakarta, Selasa. Pada saat yang sama, Pefindo juga menetapkan peringkat "idA" terhadap rencana Obligasi II sebesar Rp2,5 triliun. "Outlook `Stabil` diberlakukan terhadap seluruh peringkat tersebut untuk periode 2 April 2007 hingga 1 Mei 2008. Bank Panin Tbk juga telah melunasi Obligasi I yang jatuh tempo pada 6 Maret 2007 sebesar Rp500 miliar," jelasnya. Peringkat tersebut, kata dia, mencerminkan likuiditas Bank Panin Tbk yang mencukupi, basis modal yang kuat dan pertumbuhan bisnis yang stabil. "Meskipun demikian, faktor pendukung tersebut diperlemah oleh NPL bank yang relatif tinggi meski sudah sedikit menurun," ujarnya. Bank Panin Tbk didirikan pada 1971 melalui penggabungan tiga buah bank, yaitu PT Bank Industri dan Dagang Indonesia, PT Bank Kemakmuran dan PT Bank Industri Djaja Indonesia. Dengan total aset Rp40,5 triliun per Desember 2006, maka PT Bank Panin Tbk termasuk bank terbesar kedelapan di indonesia dengan pangsa pasar sekitar 2,4 persen. Dikatakannya, sejalan dengan strateginya untuk meningkatkan kredit ritel dan konsumen, Bank Panin Tbk terus memperlua cakupan jaringannya. Per akhir Desember 2006, Bank Panin Tbk memiliki 259 cabang yang tersebar di 33 kota besar di Indonesia dan mengoperasikan 290 unit ATM milik sendiri yang terhubung dengan lebih dari 10.500 unit jaringan Alto dan ATM bersama. Saat ini, struktur pemegang saham, Bank Panin Tbk terdiri atas PT Panin Life Tbk 45,1 persen, Votraint Nomor 1103 PTY Ltd 29,0 persen dan publik 25,9 persen. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007