Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan I/2007 6,0 persen, sedangkan target pertumbuhan ekonomi pemerintah pada 2007 adalah 6,3 persen. Kepala BPS, Rusman Heriawan di Jakarta, Selasa, mengatakan ekonomi pada triwulan I/2007 tumbuh 2,0 persen dibandingkan triwulan IV/2006. "Kalau kita ingin melihat pergerakan ekonomi kita bisa melihat kepada pertumbuhan secara kuartal per kuartal. Namun jika kita ingin mengetahui ketahanan ekonomi dengan memperhatikan kondisi riil pada waktu dan kondisi yang sama maka kita harus melihat pertumbuhan secara tahun per tahun," katanya. Ia menjelaskan, sumber pertumbuhan utama PDB Indonesia adalah ekspor barang dan jasa karena dia menyumbang 4,1 persen dari pertumbuhan ekonomi 6,0 persen yang diperoleh. Sedangkan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah menyumbang masing-masing 2,6 dan 0,3 persen. Demikian pula dengan investasi atau pembentukan modal tetap bruto yang menyumbang 1,6 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan secara sektoral sumbangan terbesar pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 1,4 dan 1,5 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan IV/2004, pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil turun sebesar 0,5 persen, konsumsi pemerintah turun 31,1 persen, investasi turun 2,5 persen, ekspor barang jasa turun 0,1 persen, dan impor barang turun 1,4 persen. Rusman menjelaskan pada triwulan IV/2006 memang pencapaian Indonesia sangat tinggi terutama untuk belanja pemerintah sehingga kalau dibandingkan dengan triwulan IV memang terlihat Indonesia mengalami penurunan. "Ada peluang sangat bagus untuk pertumbuhan ekonomi di triwulan II/2007 karena ada beberapa faktor yang masih diperkirakan bakal mendorong," katanya. Ia kemudian menjelaskan sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian dan perdagangan yang terkait dengan ekspor.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007