Beijing (ANTARA News) - Perempuan China mendapat porsi lebih besar di bidang politik dengan lebih dari 200 orang yang saat ini menempati posisi tinggi seperti gubernur dan duduk di kabinet kementerian. "Proporsi perempuan pejabat untuk tingkat pemerintahan dan negara naik menjadi 40 persen," kata Huang Qingyi, wakil ketua dan sekretaris pertama Sekretariat Federasi Perempuan Seluruh China, di Beijing, Selasa. Menurutnya, partisipasi perempuan di dalam politik menunjukkan kenaikan cukup besar seraya menambahkan bahwa terdapat sembilan perempuan yang menjadi pimpinan. Sejumlah perempuan yang duduk dalam pemerintahan antara lain Wu Yi, wakil perdana menteri dan anggota Sentral Komite Politik Biro Partai Komunis China (CPC), serta di Dewan Pemerintahan Chen Zhili, bersama He Luli, Gu Xiulian dan Uyunqing, yang seluruhnya merupakan wakil ketua dalam Konggres Rakyat Nasional (NPC). "Sejak tahun 2001, setidakanya ada lima perempuan yang telah dipromosikan ke posisi yang tinggi dalam pemerintahan," kata Huang. Pada akhir 2005, katanya, terdapat 241 wanita yang dududk dalam posisi kementrian, memegang kunci dalam pengambilan keputusan, atau mempunyai posisi penting setara dengan badan negara. China memiliki sejarah panjang dalam memilih banyak kaum pria dan sedikit perempuan untuk menduduki posisi selama masa lalu. Posisi perempuan dalam kemasyarakat China dimulai ketika sejak Partai Komunis datang selama pemerintahan Mao Zedong yang mengungkapkan bahwa "perempuan harus memegang separoh langit". Hal itu merupakan peluang yang terbuka bagi wanita, meskipun semula berasal dari golongan bawah hingga naik ke tangga politik.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007