Klungkung (ANTARA News) - Umat Hindu melalui swadaya merampungkan pemugaran kawasan Pura Goa Lawah (tempat suci bagi umat Hindu) di kawasan wisata Pantai Goa Lawah, Kabupaten Klungkung, 56 Km timur Denpasar. Perbaikan dan penataan kawasan Pura Goa Lawah itu menghabiskan biaya sekitar Rp5,5 miliar, sebagian besar diterima dari sumbangan masyarakat, kata Bupati Klungkung, Wayan Candra dalam temu wicara, Rabu. Bangunan tempat persembahyangan bagi umat Hindu, yang berada di goa yang dihuni ribuan kelelawar (lelawah-bahasa Bali) itu dinilai sangat unik, sehingga banyak dikunjungi wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali. Wantilan dibangun dengan megah dan bisa dimanfaatkan bagi umat maupun pengelola Pura Kahyangan Jagat Goa Lawah melaksanakan pertemuan, pertunjukan kesenian saat berlangsungnya upacara ritual. "Meru" bangunan dengan atap bertumpang sebagai istana (rumah Tuhan) semua serba baru, dihiasi dengan ukiran yang dicat dengan perada (warna kuning keemasan), sehingga kelihatan sangat asri, membuat kagum setiap turis yang menyaksikan. Tempat parkir kendaraan yang berada di kawasan pantai dibuat luas guna mampu menampung puluhan bis berbadan besar yang biasa ditumpangi para pelancong dalam dan luar negeri yang khusus datang ke pura tersebut. Turis asing yang datang ke pura Goa Lawah tidak saja menyaksikan benda mati, berupa bangunan juga aktifitas masyarakat yang datang dari berbagai penjuru di Bali yang melakukan upacara ritual baik di Pura maupun di pantai. Masyarakat Pulau Dewata setelah melakukan upacara ngaben (pembakaran mayat), kemudian dilanjutkan upacara "nyegara gunung", yakni kegiatan ritual ke pantai dan gunung, yang bisa dilaksanakan pada satu lokasi yakni di Goa Lawah. Berkat fungsi dan lokasi pura yang berada di gunung berdampingan dengan pantai tersebut, maka hampir setiap hari umat Hindu ada saja yang datang dari berbagai daerah di Bali melakukan upacara ke kawasan itu. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika wisatawan asing yang menikmati liburan di Bali, hampir pasti menyisihkan waktu untuk melihat langsung kegiatan dan aktifitas masyarakat di pura yang dihuni ribuan kelelawar tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007