Sidoarjo (ANTARA News) - Diduga terjadi pergeseran tanah di sebelah Utara pusat semburan lumpur Lapindo Brantas Inc. mengakibatkan tanggul di titik 43, Rabu, jebol dan air lumpur mengalir deras menuju ke Desa Reno Kenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jatim. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, jebolnya tanggul di titik ini berlangsung sejak Rabu pagi dan hingga petang luberan lumpur cukup deras melewati eks jalan tol km 38 menuju ke Desa Reno Kenongo RT1 yang memang sudah tenggelam oleh lumpur. Aliran lumpur itu, juga sudah menenggelamkan pos pemantau yang ada di titik 43. Meningkatnya volume lumpur di RT1 Desa Reno Kenongo ini berdampak pada kawasan Desa Reno Kenongo lain yang belum tergenang lumpur, yakni RT4, 5, 6, 7, 11, 13, dan 15, yang masih dihuni sekitar 100 kepala Keluaraa (KK). Di RT 4 yang berbatasan langsung dengan RT1 dan eks jalan tol Porong-Gempol km 38, jalan desa sudah terlihat genangan air yang alirannya dari RT 1. Warga sekitar terlihat tidak begitu panik dengan keadaan ini. Selain karena barang-barang sudah diungsikan, tanggul yang jebol sudah mereka anggap sebagai fenomena biasa. Abdul Majid, satu diantara pemuda Desa Renokenongo yang biasa mengutip sumbangan dari para pengendara mobil yang lewat desanya mengatakan sudah siap pindah, karena sudah menerima uang kontrak dari Lapindo. "Saya masih bertahan hanya untuk mempertahankan harta benda orang tua sampai akhirnya nanti tenggelam oleh lumpur," katanya. Humas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnaen mengatakan pihaknya masih berupaya melakukan penutupan jebolan tanggul di titik 43, agar lumpur tidak mengalir ke Desa Reno Kenongo. "Kami sudah konsentrasikan alokasi sirtu ke titik 43 untuk menutup tanggul yang jebol. Memang agak sulit karena tanahnya terus bergerak dan lumpur terus menggerus tanggul yang retak. Mudah-mudahan kami segera bisa tuntaskan perbaikan itu," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007