Kota Gaza/Tel Aviv (ANTARA News) - Kelompok militan Palestina meluncurkan sedikitnya lima roket buatan Gaza ke Israel selatan Rabu, dua di antaranya menghantam rumah dan lapangan bola basket di dekat kota Sderot. Sayap militer gerakan Hamas yang berkuasa di Palestina mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Tak seorangpun cedera akibat hantaman roket ini, tetapi Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang mengadakan konsultasi keamanan Rabu petang, berlangsung di tengah meningkatnya serangan roket. Pada hari Selasa, kelompok militan Gaza menembakkan 24 roket ke wilayah negara Yahudi tersebut, 10 di antaranya menghantam Sderot, kata militer. Jumlah penembakan roket terbanyak terjadi di Qassam dalam pekan-pekan belakangan ini. Sedikitnya 21 orang Israel cedera, termasuk seorang wanita yang kondisinya serius serta dua anaknya, kata seorang jurubicara pelayanan ambulan Magen David Adom. Empatbelas orang lainnya dirawat karena mengalami syok. Sekolah-sekolah ditutup di kota itu Rabu, dan beberapa dari penduduk menghabiskan istirahat malamnya di tempat-tempat perlindungan, yang dibuka untuk pertama kalinya. Radio Israel melaporkan, bahwa Menteri Pertahanan Amir Peretz dalam pertemuan konsultasinya semalam, memerintahkan Angkatan Udara Israel untuk meningkatkan serangan udara pendahuluan ke kubu kelompok-kelompok militan yang melakukan serangan roket. Menyinggung terjadinya bentrokan berat dalam beberapa hari terakhir ini antara kelompok militan Fatah dan Hamas di Gaza, dia mengatakan, bahwa Israel tidak ikut-campur dalam urusan internal Palestina. Namun demikian pihaknya akan membalas yang setara dengan penembakan roket itu. Abu Obaida, seorang jurubicara sayap militer Hamas, mengatakan Selasa malam bahwa gerakannya akan meningkatkan serangan roket untuk memperingati ke-59 tahun malapetaka Nakbha. Malapetaka Nakbha merupakan istilah orang Palestina untuk menyebut pembentukan negara Israel pada 14 Mei 1948, demikian DPA.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007