Jakarta (ANTARA News) - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk sementara waktu menghentikan operasi Bus Transjakarta di Halte Kampung Melayu setelah ledakan bom yang menewaskan lima orang dan melukai sebelas orang di Terminal Bus Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam.

"Untuk sementara waktu, Halte Transjakarta Kampung Melayu berhenti beroperasi. Meskipun demikian, kami tetap melayani pelanggan dan pelayanan kami di halte-halte lainnya tetap normal," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Jakarta, Kamis.

Pelayanan Transjakarta Koridor 7 rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu danKoridor 5 rute Ancol-Kampung Melayu sampai dengan saat ini masih berjalan normal.

"Hanya saja, di Halte Transjakarta Kampung Melayu, bus tidak berhenti untuk menaikkan ataupun menurunkan penumpang," ujar Budi.

Dia menuturkan pengoperasian kembali Halte Transjakarta Kampung Melayu akan dilakukan berdasarkan arahan kepolisian.

"Warga tidak perlu merasa takut atau khawatir untuk bepergian atau beraktivitas. Kami tetap melayani seluruh rute koridor dan pengumpan, termasuk rute dari Bekasi, Depok, Ciputat, Serpong dan Tangerang. Jumlah bus juga tidak dikurangi," tutur Budi.

Dia menambahkan petugas Transjakarta, baik yang ada di dalam bus maupun di dalam halte, akan selalu melakukan pengawasan dan kontrol guna menjamin keselamatan serta kenyamanan para penumpang.

Pada Rabu (24/5) pukul 21.00 WIB terjadi ledakan bom di toilet umum samping Halte Busway Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang disusul ledakan kedua lima menit kemudian sekitar 10 meter dari lokasi ledakan pertama.


Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2017